Sabtu, 02 Juni 2018
Sejarah Kue Dange
Asal mula nama "Kue Dange"
ini berawal dari salah satu cerpen yang menceritakan tentang "Asal Mula
Jepa Di Mandar (Sulawesi Barat)". Jepa sendiri merupakan kue khas orang
Mandar dimana kue tersebut berasal dari kata "Jepang" karena berawal
dari masa penjajahan Jepang di Indonesia, tepatnya di Sulawesi Barat. Tujuan
dari pemberian nama "Jepa" terhadap kue tersebut adalah agar penjajah
Jepang menganggap bahwa masyarakat Mandar telah menjadi pengikut dan sekutunya
sehingga tak ada lagi siksaan dan penangkapan diantara masyarakat Mandar. Nah,
karena cerita itulah yang mengarahkan saya menuju ke asal mula nama kue
"Dange" ini pada masyarakat Bugis/Makassar yang dikaitkan dengan
penjajah Belanda.
Dengan demikian, nama kue
"Dange" ini saya hubungkan ke dalam bahasa Belanda dengan kata
"Dank" yang artinya "Terima kasih". Mengapa? Karena secara
fonologi, kedua kata tersebut hampir sama pengucapannya. Lebih jauh lagi,
mengapa bahasa Bugis/Makassar tidak memiliki kosakata "Terima kasih"?
Itu karena orang Bugis/Makassar dulunya tidak mengucapkan "terima
kasih", melainkan memberikan sesuatu sebagai tanda terima kasih.
Asumsi disini adalah salah satu
bentuk pemberiannya yakni berupa kue. Dan kue "Dange" inilah yang
menjadi pemberian utama bagi para penjajah Belanda pada saat itu. Sehingga,
orang Belanda pun mengatakan "Dank" sebagai ucapan terima kasih
kepada masyarakat Bugis/Makassar atas pemberian kuenya. Nah, karena orang
Bugis/Makassar sering mendengar kata tersebut setiap kali memberikan kue kepada
penjajah Belanda. Maka, dinamakanlah kue "Dange" ini yang menyerupai bahasa
Belanda, "Dank" yang artinya "Terima Kasih".
Resep Kue Dange Empuk dan Manis.
Mengunjungi Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan tidak lengkap rasanya jika tidak
mencoba kuliner yang ada di sini. Kabupaten penghasil ikan bandeng terbesar di
Sulawesi Selatan ini selain terkenal dengan kuliner SOP juga terkenal dengan
kulinernya yang lain yaitu Kue Dange. Dange adalah salah satu makanan khas dari
kabupaten Pangkep. Sepintas Dange mirip dengan kue Baroncong, makanan khas
Sulawesi Selatan yang lain. Kue Baroncong memiliki tekstur yang lebih halus
sedangkan dange sedikit kasar.
Sepintas kue ini mirip dengan kue
pukis atau sagu rangi. Rasanya gurih, manis dan legit karena ada campuran
kelapa parut dan juga gula merahnya. Sayangnya, kue legit enak ini sudah jarang
sekali dijumpai.
Jika Anda pernah berkunjung ke kota
Makasar, mungkin kue tradisional ini pernah Anda cicipi. Kue Dange pulubollong
ini merupakan salah satu jajanan tradisional khas masyarakat Bugis. Penjualnya
banyak sekali dijumpai di daerah Pangkep. Berikut ini resep kue dange empuk dan
manis.
RESEP KUE DANGE
Bahan Kue Dange :
·
cara
tingkatkan bisnis
·
250
gram tepung ketan hitam.
·
125
gram kelapa parut setengah tua.
·
75
gram gula merah atau gula aren (sisir halus).
·
25
gram gula pasir.
·
½
sdt garam halus.
·
150
ml air matang.
·
Cara
Membuat Kue Dange :
v Pertama, kukus kelapa parut kurang
lebih 20-30 menit.
v Selanjutnya siapkan baskom kecil,
kemudian campurkan tepung ketan hitam bersama dengan kelapa parut yang telah
dikukus tadi, gula merah, gula pasir, garam halus, serta air matang. Kemudian
aduk adonan hingga tercampur rata dan tiriskan.
v Setelah itu siapkan cetakan kue
pukis, olesi bagian permukaan cetakan dengan menggunakan margarine.
v Selanjutnya tuangkan adonan kedalam
cetakan secara perlahan sambil adonan dipadatkan, lalu panggang adonan hingga
matang.
v Terakhir, sajikan kue dange diatas
piring saji.
http://www.rullinguist.win/2017/12/asal-muasalan-nama-kue-tradisional.html
http://widhiaanugrah.com/resep-kue-dange-empuk-dan-manis/
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)