Jumat, 23 Maret 2018
Local Food
Culinary Art
Friday, 23/03/2018
Soto
Betawi
Sejarah
Sebelum
berbicara tentang soto betawi dan kuliner betawi lainnya, ada baiknya kita
mengenal tentang betawi terlebih dahulu. Betawi adalah cikal bakal dari Ibukota
DKI Jakarta. Betawi juga menjadi istilah bagi penduduk asli Kota Jakarta.
Sejarah betawi memiliki keterkaitan dengan budaya Cina dan Belanda yang
berkembang di Batavia pada masa lalu. Di tahun 1740, banyak orang Cina yang
merantau ke Batavia memutuskan untuk berontak dari Belanda yang saat itu
menjajah Indonesia. Pemberontakan ini menghasilkan pertumpahan darah antara
orang keturunan Cina dengan tentara Belanda. Di saat inilah, percampuran budaya
membaur antara warga asli Betawi dengan pendatang. Belanda pun terus membangun
Batavia menjadi pusat pemerintahan Belanda pada saat itu. Belanda juga
membangun pelabuhan baru setelah Sunda Kelapa bernama Tanjung Priok.
Bahan:
·
Babat sapi 150 gram
·
Paru sapi seberat 150 gram
·
Daging sandung lamur atau sengkel sebanyak 300
gram
·
Usus sapi 150 gram
·
500 ml Santan encer sebanyak
·
200 ml Susu sapi sebanyak
·
1/2 L air untuk merebus kira-kira 1,5 liter
·
3 sdm minyak, untuk menumis
Bumbu (dihaluskan):
·
3 bh Cabai merah besar
·
10 butir bawang merah
·
7 siung bawang putih
·
1 sdt merica bubuk
·
2 cm jahe
·
2 sdt jintan
·
1 sdt cengkeh
·
4 lembar daun salam
·
2 batang serai, yang sudah dimemarkan
·
Garam secukupnya
Bahan Pelengkap:
·
Tomat merah potong potong menjadi 12 bagian
·
Sebatang daun bawang, iris serong halus
·
Sebatang daun seledri, rajang halus
·
Bawang goreng
·
Emping goreng
·
Sambal cabai rawit
·
Acar
Cara Membuat:
1.Rebus daging sengkel dan
sandung lamur dengan air, rebus sebentar hingga daging berubah warna, kemudian
tiriskan dan buang air rebusan pertama, kemudian rebus daging tadi dengan 1,5
liter air dan 1 sendok makan garam, rebus hingga daging sengkel dan sandung
lamur lunak. Angkat tiriskan kemudian potong-potong dadu, sisihkan air
kaldunya.
2.Rebus semua daging jerohan
hingga empuk dan tiriskan, kemudian buang air rebusannya karena air rebusan
kaldu daging yang kita gunakan sebagai kuah soto. Potong-potong babat, paru dan
usus menjadi ukuran kecil.
3.Panasi kaldu daging dengan api
sedang kemudian tumis bumbu halus, daun salam dan sereh dengan minyak goreng
hingga matang dan wangi, segera masukkan tumisan bumbu ke dalam air kaldu, aduk
hingga rata. Masukkan potongan daging dan jerohan ke dalam air kaldu kemudian
tambahkan air susu dan santan, aduk aduk hingga kuah mendidih tambahkan garam
dan cicipi kuah hingga di dapat rasa yang pas (sesudah santan masuk terus aduk
aduk agar santan tidak pecah/pisah dengan air kaldu). Matikan api, sajikan.
Cara Penyajian:
»Sajikan soto dalam mangkuk, beri
irisan tomat, daun bawang. daun seledri, dan bawang goreng. Hidangkan bersama
emping, sambal, dan acar dalam tempat terpisah.
»Jika suka minyak samin, beri 1
sendok makan minyak samin ke dalam mangkuk ketika kuah panas mengepul. Biarkan
minyak samin meleleh bersama kuahnya, dan soto siap disantap.
Aroma soto
betawi yang khas pastinya cocok sekali untuk Bunda sajikan dirumah, ditambahkan
dengan irisan jeruk limau dan beberapa potongan emping, hmm pastinya akan
sangat nikmat dan keluarga menyukainya.
Kerak Telor
Sejarah
Kerak Telor
sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Semuanya berawal dari puluhan tahun
yang lalu dimana makanan lezat yang satu ini tercipta secara tidak sengaja atau
coba coba dari sekawanan orang Betawi yang tinggal di daerah Menteng ibukota
Jakarta.
Waktu itu di
Jakarta atau dulu dikenal dengan Batavia masih mempunyai banyak pohon kelapa
yang tumbuh memenuhi wilayah Batavia, dikarenakan banyaknya pohon Kelapa yang
tumbuh masyarakat Betawi sangat memanfaatkan hasil dari buah Kelapa itu.
Sekitar tahun
1970 an masyarakat Betawi mulai memberanikan diri menjajakan Kerak Telor di
kawasan Tugu Monas, perlahan tapi pasti makanan yang satu ini mulai menjadi
daya tarik orang orang yang datang ke Jakarta, tidak hanya sampai disitu saja
makanan yang satu ini juga sempat menjadi makanan orang orang elit pada zaman
dulu.
Ada dua jenis Kerak Telor yang kita kenal
sampai sekarang :
Kerak Telor Ayam : Terbuat dari Telor Ayam
Kerak Telor Bebek : Terbuat dari Telor Bebek
Sekarang Kerak
Telor sudah menjadi makanan khas ibukota Jakarta, setiap ada event besar
seperti pekan raya Jakarta, Jakarta fair, atau event event yang mengundang
banyak orang Kerak Telor selalu terlihat di pinggiran jalan, dikarenakan para
penjaja makanan yang satu ini lebih memilih berjualan secara tradisional supaya
bisa menjaga ciri khas makanan tersebut.
Dari kalangan
atas sampe kalangan bawah sangat menyukai Kerak Telor dikarenakan rasanya yang
sangat gurih dan bikin ketagihan membuat makanan yang satu ini menjadi salah
satu sajian tradisional terlezat di Indonesia. President kita yang ke 7 pak
Joko Widodo sangat menyukai makanan yang satu ini.
Pada zaman
kepemimpinan gubernur Ali Sadikinlah Kerak Telor mulai di hidupkan dan di
promosikan keberadaanya dan sampai pada kepemimpinan Fauzi Bowo, Joko Widodo
dan Basuki Thahaja Purnama Kerak Telor selalu diutamakan jika ada Event event
besar dijakarta sampai sekarang, walaupun sibuk mengurus permasalah Ibukota
mereka selalu memperhatikan sajian tradisional Betawi yang satu ini.
Makanan yang
satu ini tidak lagi hanya bisa dibuat oleh orang betawi saja, akan tetapi
sekarang sudah banyak orang orang yang bisa membuat kerak telor, dikarenakan
resep makanan yang satu ini sudah banyak beredar di toko buku dan di internet.
Selain itu penjaja makanan ini juga kebanyakan tidak didominasi oleh orang
Betawi lagi, sudah banyak orang orang Indonesia lainnya yang menjual makanan
yang satu ini, walaupun begitu makanan ini tetap dikenal orang makanan asli
khas Betawi.
Selain dijajakan
di Jakarta, makanan ini juga sudah ramai di jajakan di daerah Indonesia lainnya
dan di luar negeri juga sudah ramai di jajakan, seperti di Malaysia, Amerika
dan Arab Saudi, makanan ini sudah Go Internasional, dan sudah
Harga kerak
telor juga sangat bervariasi tergantung porsi dan lokasi dimana makanan ini
dijajajakan, biasanyan makanan ini dijual seharga Rp. 10.000 untuk kerak telor
Ayam dan Rp. 15.000 untuk Kerak Telor Bebek, apabila lokasi tempat penjual
berada di dalam kawasan yang elit atau event nya lumayan besar harga Kerak
Telor relative lebih mahal.
Bahan yang dibutuhkan
· 100 gram beras ketan putih
· 250 ml air
· 100 gram kelapa parut, sangrai untuk penabur
· 15 gram ebi udang, seduh, sangrai, dan haluskan
· 5 butir telur bebek
· 30 gram bawang merah, goreng kering
· 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis bumbu halus
· Bawang merah goreng khusus untuk taburan
Bumbu yang dihaluskan :
· 4 buah cabai merah keriting
· 1/2 sdt merica butiran
· 3 cm kencur
· 1 cm jahe
Cara membuat kerak telor betawi :
1. Rendam beras ketan putih di dalam air selama satu malam, tiriskan.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
3. Bubuhkan 1 1/2 sendok makan beras ketan putih pada wajan cekung yang sudah panas. Siram dengan 3 sendok makan air redaman beras, biarkan hingga agak kering.
4. Pada satu tempat, kocok 1 butir telur bebek, 1/2 sendok teh bumbu halus yang sudah ditumis, 1/2 sendok teh ebi, 1/2 sendok makan bawang merah goreng, 1/8 sendok teh gula pasir, dan 1/8 sendok teh garam bubuk.
5. Siram campuran tersebut ke atas ketan pada wajan, aduk sambil ratakan dan atur ketebalannya dengan mengira-ngira. Tutup wajan hingga matang. Balik wajan cekung di atas bara api, biarkan sampai benar-benar matang.
6.Terakhir, taburi kelapa sangrai dan bawang goreng sebelum disajikan.
http://sejarahmasakan.blogspot.co.id/2016/06/sejarah-kerak-telor.html?m=1
Bahan yang dibutuhkan
· 100 gram beras ketan putih
Bahan yang dibutuhkan
· 100 gram beras ketan putih
· 250 ml air
· 100 gram kelapa parut, sangrai untuk penabur
· 15 gram ebi udang, seduh, sangrai, dan haluskan
· 5 butir telur bebek
· 30 gram bawang merah, goreng kering
· 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis bumbu halus
· Bawang merah goreng khusus untuk taburan
Bumbu yang dihaluskan :
· 4 buah cabai merah keriting
· 1/2 sdt merica butiran
· 3 cm kencur
· 1 cm jahe
Cara membuat kerak telor betawi :
1. Rendam beras ketan putih di dalam air selama satu malam, tiriskan.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
3. Bubuhkan 1 1/2 sendok makan beras ketan putih pada wajan cekung yang sudah panas. Siram dengan 3 sendok makan air redaman beras, biarkan hingga agak kering.
4. Pada satu tempat, kocok 1 butir telur bebek, 1/2 sendok teh bumbu halus yang sudah ditumis, 1/2 sendok teh ebi, 1/2 sendok makan bawang merah goreng, 1/8 sendok teh gula pasir, dan 1/8 sendok teh garam bubuk.
5. Siram campuran tersebut ke atas ketan pada wajan, aduk sambil ratakan dan atur ketebalannya dengan mengira-ngira. Tutup wajan hingga matang. Balik wajan cekung di atas bara api, biarkan sampai benar-benar matang.
6.Terakhir, taburi kelapa sangrai dan bawang goreng sebelum disajikan.
http://sejarahmasakan.blogspot.co.id/2016/06/sejarah-kerak-telor.html?m=1
Bahan yang dibutuhkan
· 100 gram beras ketan putih
· 250 ml air
· 100 gram kelapa parut, sangrai untuk penabur
· 15 gram ebi udang, seduh, sangrai, dan haluskan
· 5 butir telur bebek
· 30 gram bawang merah, goreng kering
· 1 sendok makan minyak goreng untuk menumis bumbu halus
· Bawang merah goreng khusus untuk taburan
Bumbu yang dihaluskan :
· 4 buah cabai merah keriting
· 1/2 sdt merica butiran
· 3 cm kencur
· 1 cm jahe
Cara membuat kerak telor betawi :
1. Rendam beras ketan putih di dalam air selama satu malam, tiriskan.
2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
3. Bubuhkan 1 1/2 sendok makan beras ketan putih pada wajan cekung yang sudah panas. Siram dengan 3 sendok makan air redaman beras, biarkan hingga agak kering.
4. Pada satu tempat, kocok 1 butir telur bebek, 1/2 sendok teh bumbu halus yang sudah ditumis, 1/2 sendok teh ebi, 1/2 sendok makan bawang merah goreng, 1/8 sendok teh gula pasir, dan 1/8 sendok teh garam bubuk.
5. Siram campuran tersebut ke atas ketan pada wajan, aduk sambil ratakan dan atur ketebalannya dengan mengira-ngira. Tutup wajan hingga matang. Balik wajan cekung di atas bara api, biarkan sampai benar-benar matang.
6.Terakhir, taburi kelapa sangrai dan bawang goreng sebelum disajikan.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)