Sabtu, 26 Mei 2018
Rendang
History
Dari mana
asal-usul masakan rendang? Catatan mengenai rendang sebagai kuliner tradisional
Minang mulai ditulis secara massif pada awal abad ke-19. Namun, menurut sejarawan
dari Universitas Andalas, Padang, Gusti Asnan, rendang patut diduga telah ada
sejak abad ke-16.
Ia menjelaskan
beberapa literatur yang tertulis di abad ke-19 menyatakan, masyarakat Minang di
wilayah darek (darat) biasa melakukan perjalanan menuju Selat Malaka hingga ke
Singapura yang makan waktu sekitar satu bulan melewati sungai. Karena sepanjang
perjalanan tidak ada perkampungan, para perantau menyiapkan bekal makanan yang
tahan lama, yaitu rendang.jual rendang padang asli online di jakarta
Berdasarkan penafsiran
sejarah, Gusti menduga, cara yang sama dilakukan orang Minang pada abad ke-16
ketika meneroka (membuka kampung baru) di pantai timur Sumatera hingga Malaka,
Malaysia, dan Singapura. ”Ada kemungkinan, masakan tahan lama seperti rendang
sudah ada pada saat itu. Pada masa itu, perjalanan bisa makan waktu
berbulan-bulan,” ujarnya.
Gusti
menyebutkan, catatan Kolonel Stuers juga menulis tentang kuliner dan sastra
pada 1827. Catatan itu, katanya, banyak memunculkan secara implisit deskripsi
tentang alam, budaya dan kearifan lokal, serta tradisi yang identik dengan
Minang. Kuliner yang tertulis secara implisit pun diduga kuat mengarah pada
rendang. Dalam sumber-sumber Belanda pernah muncul istilah makanan yang
dihitamkan dan dihanguskan, yang dapat ditafsirkanmerupakan teknik pengawetan.
Menurut Gusti,
dulu masyarakat tradisional mengawetkan makanan menggunakan metode pengasapan
dan pengeringan. Pengasapan dan pengeringan dilakukan dengan memasak demikian
lama. ”Rendang kalau dilihat dari proses pembuatannya memang memasak dalam
waktu lama sampai kuahnya kering,” katanya. Rendang sendiri berasal dari kata
”merandang”, memasak santan kelapa sampai mengering perlahan.
Lebih lanjut,
Gusti menafsirkan, hikayat rendang juga berkaitan dengan kedatangan orang-orang
India dan Arab ke kawasan pantai barat Sumatera. Konon, pada abad ke-13 dan
ke-14, daerah Minang sudah didiami orang-orang India. Ia menegaskan, bumbu dan rempah-rempah
diperkenalkan lebih dulu oleh orang India.
Terkait
dengan masakan, Gusti pun menduga, masakan kari yang diperkenalkan saudagar
India pada abad ke-15 merupakan cikal bakal rendang. Menurut dia, sangat masuk
akal masakan kari menjadi kuliner semasa terjadinya kontak perdagangan. Ahli
waris tahta Kerajaan Pagaruyung, Puti Reno Raudah Thaib, sependapat dengan
Gusti bahwa tidak tertutup kemungkinan rendang merupakan proses lanjut dari
kari.
Resep Rendang
Bahan Utama Untuk Membuat Resep Daging
Rendang Asli Padang:
·
1.5 kg daging
·
2 liter santan dari 2 butir kelapa tua
·
Bumbu dan Rempah Untuk Membuat Rendang Minang
Asli:
·
2 batang daun serai, memarkan
·
4 lembar daun jeruk purut
·
2 cm asam kandis/gelugur
·
2 lembar daun kunyit, simpulkan
Bumbu Resep Rendang Padang Asli Minang
yang harus kamu Dihaluskan:
·
5 butir kemiri
·
6 siung bawang putih
·
100 g cabe merah besar
·
12 butir bawang merah
·
100 g cabe merah keriting
·
2 cm jahe, bakar
·
2 cm lengkuas
·
3 cm kunyit, bakar
·
1/2 sdm ketumbar
·
2 sdt garam
·
1/2 sdt pala
·
1 sdt jintan, sangrai
·
Penyedap rasa secukupnya
Cara Mengolah Resep Rendang Padang
Asli khas Minang:
1. Pertama
tama olah daging yang sudah disiapkan, potong-potong daging rendang dengan
bentuk dadu atau seukuran yang diinginkan, hanya saja jangan pernah memotong
daging terlalu kecil untuk diolah menjadi rendang agar saat dimasak nanti
daging tidak hancur.
2. Tuangkan
santan ke wajan berukuran besar, masukkan pula serai, irisan bawang merah, asam
dan daun kunyit. Aduk-aduk hingga santan mendidih dan pastikan santan yang anda
masak tidak pecah, untuk itu Anda harus terus mengaduk-aduk santan hingga
mendidih merata.
3. Setelah
santan mendidih, masukkan perlahan bumbu yang telah dihaluskan kedalamnya dan
sesekali aduk-aduk selama kurang lebih 20 – 30 menit.
4. Setelah
anda melihat santan tampak berminyak, berarti ini saatnya kamu memasukan
potongan daging rendang yang telah dibersihkan dan masak dengan menggunakan api
kecil/sedang hingga santan mengental dan mengering serta bumbu meresap ke pori
pori daging.
5. Terus
masak hingga daging empuk dan matang merata, jangan lengah untuk terus
diaduk-aduk agar bagian dasar tidak gosong dan daging tidak gagal.
6. Ternyata
tidak sulit kan untuk memasak rendang padang asli minang? Hanya butuh
ketekunan, kesabaran dan mengikuti resep rendang padang asli minang di atas,
kamu bisa menyajikan rendang padang yang sangat lezat melegenda khas minang
untuk keluarga anda.
Bubur
Ayam
History
Ditemui
beberapa waktu lalu, salah seorang pengamat kuliner tradisional China, Budi San
menjelaskan jika sejarah bubur ayam China sudah dimulai sejak era Kaisar Shih
Huang Ti (238 SM), yang terkenal bisa menyatukan China dalam satu kekuasaan.
“Kaisar
Shih merupakan kaisar yang tercatat banyak melakukan perubahan besar di daratan
China,” ujar Budi.
Ada kisah
di zaman dinasti Chou, kekaisaran China terpecah belah menjadi beberapa bagian
kerajaan kecil. Kejadian itu membuat rakyat menjadi susah dalam segala hal,
khususnya masalah pangan.
Keprihatinan
inilah, yang akhirnya membuat Kaisar Shih, kaisar yang muncul setelah dinasti
Chou berakhir, untuk berpikir keras membuat alternatif makanan, sehingga rakyat
dan prajuritnya tidak mati kelaparan.
“Karena
selain perang, ternyata banyak catatan menyebutkan pada waktu awal Kaisar Shih
bertahta, wilayah China sedang dilanda paceklik karena kemarau panjang,”
ungkapnya.
Akibatnya,
di mana-mana terjadi bencana kelaparan, hingga menimbulkan penyakit menular dan
kematian. Awalnya kaisar berpikir untuk melakukan revolusi pertanian.
Namun
ternyata setelah direnungkan, ternyata rentang waktu untuk bisa memanen
sangatlah lama. Artinya, Kaisar Shih harus bisa berpikir bagaimana memanfaatkan
apa yang ada dan tersisa, untuk diolah menjadi makanan yang berguna dan bisa
diproduksi secara cepat serta massal. Di satu sisi, kadang kala Kaisar juga
sangat menyayangkan ketika mendapati kenyataan banyak makanan basi, terutama
nasi karena kondisi cuaca yang sangat ekstrem.
“Dari
situlah, kemudian kaisar kemudian bertanya kepada para juru masak istana dan
beberapa pakar lainnya. Namun ternyata, jawaban yang diberikan sangat tidak
memuaskan,” kata Budi.
Hingga
pada suatu ketika, secara tidak sengaja ketika makan, Kaisar Shih melihat nasi
yang akan disantapnya melunak ketika disiram kuah sayur yang panas. Kemudian
dari situlah muncul ide, untuk melunakkan nasi yang tadinya keras.
Setelah
melalui beberapa kali percobaan, akhirnya ditemukan cara untuk membuat bubur.
Yaitu dengan cara menambah air lebih banyak, ketika menanak nasi.“Cara itu
berhasil. Beras yang dimasak dengan air lebih banyak, menjadi sangat empuk dan
bahkan melumer menjadi lebih banyak. Dan itulah awal terciptanya bubur,” ucap
Budi.
Akhirnya
Kaisar Shih memerintahkan juru masak istana untuk memasak bubur secara massal.
Kemudian bubur itu, dicampur dengan kuah sayur yang diberi kaldu ayam. Hal
itulah yang berkembang dan menjadi sebuah masakan bubur ayam.
Resep Bubur Ayam
Bahan
·
1/2 kg beras (cuci hingga bersih)
·
2 Gelas kaldu ayam
·
2 gelas air biasa
·
Garam (secukupnya)
·
1/4 daging ayam (tanpa tulang)
·
Bawang goreng (secukupnya)
·
Kecap asin atau manis (secukupnya)
·
1 batang daun bawang (iris kecil)
·
1 batang daun seledri (iris kecil)
·
1 butir telur (rebus, kupas kulitnya belah
jadi dua)
·
Kaldu ayam bubuk (jika suka, secukupnya)
·
Sambal (bila suka)
Cara
Membuat
1.
Masak beras dengan air biasa dan air kaldu
ayam. Beri garam dan kaldu ayam secukupnya. Masak beras hingga menjadi lumar
dan lembut sampai matang kira-kira selama setengah jam. Agar panci buat memasak
tidak gosong, jangan lupa untuk mengaduk beras. Jika sudah matang, sisihkan
sebentar.
2.
Selanjutnya, bumbui daging ayam dengan garam
lalu goreng sampai matang dan iris tipis.
3.
Ambil mangkok lalu letakkan bubur ayam di
atasnya. Taburkan daging ayam goreng, bawang goreng, daun bawang, daun seledri
dan telur.
4.
Tambahkan kecap asin atau kecap manis di atasnya.
Tambahkan sambal pula jika kamu suka.
Kapurung
History
Kapurung
adalah salah satu makanan khas tradisional di Sulawesi Selatan, khususnya
masyarakat daerah Luwu (Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur)
Makanan ini terbuat dari sari atau tepung sagu. Di daerah Maluku dikenal dengan
nama Papeda. Kapurung dimasak dengan campuran ikan atau daging ayam dan aneka
sayuran. Meski makanan tradisional, Kapurung mulai populer. Selain ditemukan di
warung-warung khusus di Makassar juga telah masuk ke beberapa restoran,
bersanding dengan makanan modern.Di daerah Luwu sendiri nama Kapurung' ini
sering juga di sebut Pugalu atau Bugalu.
Resep Kapurung
Bahan-Bahan :
Sagu asli
dari pohonnya dan masih segar (kalau tidak menemukan sagu asli yang langsung
dari pohonnya, bisa menggunakan sagu Tani yang dapat diperoleh di supermarket)Aneka
sayuran (kangkung, jagung manis muda yang diserut, bunga pisang, yang diiris
halus terong ungu yang dikupas dan dipotong2 1 cm, bayam,kacang panjang yang
dipotong2 2 cm, daun pakis-kalau ada-)
·
Tomat buah, dipotong kecil memanjang
·
Mangga muda diserut
·
Cabai merah diiris serong
·
Ikan teri segar(teri mirong dlm bhs tegal)
dapat juga diganti dengan ikan peda segar
·
Udang
Bumbu :
·
Kacang tanah goreng 4 sendok makan
·
Garam
·
Bawang putih
·
Penyedap rasa/masako
·
Cabai merah besar dipotong miring
·
Asam patikalla (buah kecombrang yang digeprek)
kalau tidak ketemu, saya biasa ganti dengan air asam jawa dan ditambah potongan
tangkai bunga kecombrang yang masih lunak
·
Merica bubuk secukupnya
·
Sambal
·
Tomat
·
Cabe rawit merah
·
Garam
·
Gula putih ½ sendok teh
·
Jeruk limau
·
Semua bahan ditumbuk hingga halus, sedang
jeruk limau hanya dipotong menjadi dua dan diperaskan airnya kedalam sambal
Cara Membuat Resep Kapurung :
1. Rebus
semua sayuran hingga lunak, tiriskan
2. Buat kaldu
ikan: Rebus ikan teri atau ikan peda sampai lunak, tambahkan satu sendok teh
garam. Pisahkan ikan dan air rebusan(kaldu) ikannya
3. Pisahkan
duri ikan dan dagingnya, lalu daging ikan disuwir-suwir kasar dan dicampur
kembali dengan kaldu Tumbuk kacang goreng, bawang putih, garam sampai halus
Campurkan bumbu dalam kaldu ikan. Masukkan cabe merah besar yang diiris
menyerong. Tambahkan penyedap rasa sesuai selera. Rebus kaldu yang berbumbu
hingga mendidih
4. Buat
bola-bola sagu: Pastikan alat memasak bersih. Apabila menggunakan sagu segar
yang dijual penduduk yang memakan sagu, pastikan sagunya benar-benar segar,
bukan sagu yang sudah rusak, karena nanti hasilnya akan berwarna kemerah2an
(lihat gambar dibawah), kalau mau aman sih pakai sagu tani yang terjamin
kualitasnya
5. Siapkan 1
gelas tepung sagu, larutkan dalam 2 gelas air
6. Didihkan 2
gelas air dalam wajan
7. Masukkan
adonan sagu perlahan-lahan sambil diaduk terus hingga mengental
8. Angkat
9. Siapkan
air matang dingin dalam baskom
10. Selagi
masih panas, ambil satu sendok makan sagu yang mengental, bentuk bulatan dengan
bantuan sendok dan jatuhkan dalam air dingin
11. Lakukan
hingga seluruh adonan habis
12. Tiriskan
bola-bola sagu
Catatan :
Letakkan bola-bola sagu dalam mangkok,
masukkan campuran sayuran rebus, siram dengan kaldu ikan. Hiasi diatasnya
dengan irisan tomat, cacahan mangga dan udang rebus. Kapurung siap dihidangkan.
Selamat menikmati kapurung makanan khas Palopo.
Nasi
Kuning
History
Mulanya dibuat untuk persembahan
kepada gunung
Pada
mulanya, tumpeng digunakan masyarakat Jawa dan sekitarnya (termasuk Madura dan
Bali), untuk membuat persembahan kepada gunung-gunung sebagai bentuk tanda
penghormatan bahwa ada leluhur yang mendiami gunung-gunung tersebut. Hal ini
terjadi sejak lama, jauh sebelum agama masuk ke Nusantara.
Kemudian,
agama Hindu masuk ke Indonesia. Perayaan dan pembuatan tumpeng mengalami
sedikit perubahan, yaitu dari bentuk nasinya. Nasi tumpeng baru mulai dibuat
kerucut ketika era Hindu. Kerucut merupakan tiruan bentuk gunung Mahameru
sebagai tempat bersemayamnya para dewa-dewi mereka.
Setelah
Islam masuk ke Nusantara, pembuatan tumpeng kembali disesuaikan dengan kaidah
Islam, dan kemudian menjadi nasi tumpeng yang kita kenal hingga sekarang. Biasa
digunakan untuk perayaan tertentu seperti syukuran, kenduri, dan sebagainya,
teman-teman.
Makna lauk dalam nasi tumpeng
Selain itu
di sekeliling nasi tumpeng biasanya ada lauk. Nah, pemilihan jumlah dan jenis
lauk di dalam sepaket nasi tumpeng juga tidak sembarangan, lo! Sebab semuanya
memiliki makna tersendiri.
http://bobo.grid.id/read/08675262/asal-usul-dan-makna-nasi-tumpeng?page=all
Resep Nasi Kuning
Bahan :
·
Beras 1 kg
·
Santan 900 ml
·
Kelapa tua 1 buah
·
Kunyit 5 cm
·
Serai 2 batang
·
Daun salam 4 lembar
·
Jahe 5 cm
·
Lengkuas 2 cm
·
Bawang merah 5 buah
·
Daun pandan 2 lembar
·
Garam 4 sdt
Cara
membuat :
1.
Cuci hingga bersih beras kemudian rendam beras
dalam air bersih.
2.
Haluskan bumbu yakni kunyit,,jahe, lengkuas,
bawang merah, dan garam.
3.
Bumbu yang sudah dihaluskan kemudian masukkan
dalam santan dan aduk hingga rata.
4.
Masak santan hingga mendidih.
5.
Buang air rendaman beras kemudian tuang santan
ke beras dengan disaring.
6.
Masukkan dan salam dan serai. Rebus beras
dengan api kecil. Selama direbus aduk terus hingga air menyusut dan beras
hampir menjadi nasi. Kira-kira tingkat kematangan sudah mencapai .
7.
Ambil daun salam dan serai dari dalam beras
yang hampir matang.
8.
Siapkan panci untuk mengukus, rebus airnya
dulu.
9.
Masukkan nasi ke dalam panci pengukus.
10.
Tambahkan daun pandan.
11.
Kukus nasi hingga benar-benar matang atau
istilahnya tanak.
12.
Jika ingin membentuk nasi, tunggu dulu hingga
dingin. Biarkan nasi dingin dengan memakai suhu ruangan.
13.
Untuk membentuknya menjadi tumpeng, Anda bisa
membentuknya sendiri atau dengan menggunakan cetakan tumpeng.
Mie
Aceh
History
Aceh
memang unik, tidak hanya dari segi adat dan budayanya, sederet makanan khas
juga dimiliki oleh provinsi yang berada di ujung Sumatera ini. Tengok saja
beberapa kuliner yang sangat terkenal dari Aceh seperti Ayam tangkap, kopi
Aceh, Kuah Pliek U, Kuah Asam Keung, atau Mie Aceh.
Mie Aceh
merupakan masakan mie pedas khas dari Aceh. Mie yang berwarna kuning dan tebal
ditambah dengan irisan daging sapi, daging kambing, maupun makanan laut (udang
dan cumi) yang disajikan dengan sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh
sendiri ada dua jenis, yaitu Mie Aceh Goreng (bentuknya kering dan digoreng)
serta Mie Aceh kuah (bentuknya seperti sup). Mie aceh dilengkapi dengan irisan
bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, ketimun, dan
jeruk nipis.
Mie aceh
adalah masakan daerah yang sudah menyebar di Indonesia, banyak warung makan
aceh yang menjual mie aceh dan menjadi favorit bagi masyakat Indonesia. Jika
dilihat dari sejarahnya, kuliner Aceh tidak lepas dari pengaruh budaya lokal
masyarakat Aceh sendiri yang digabungkan dengan budaya asing yang akhirnya
membentuk wilayah Aceh di masa lalu. Terlebih lagi Aceh di zaman dahulu
terkenal sebagai pintu atau pelabuhan utama di wilayah Sumatera dan sekitarnya.
Jika
diamati, sup mie aceh dengan kari kental merupakan pengaruh dari masakan India,
sementara mie sendiri berasal dari resep masakan China atau Tiongkok. Penyajian
dengan menggunakan daging kambing atau sapi pasti tidak lepas dari pengaruh
nilai-nilai Islam di Aceh yang sangat kuat, sedangkan penambahan makanan lau
seperti cumi dan udang karena Aceh terletak di geografis yang dikelilingi oleh
lautan seperti Selat Malaka, Laut Andama, dan Samudera Hindia. Juga dari cara
hidup masyarakat Aceh yang bermata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan
nelayan. Saat ini, Anda bisa menemukan salah satu kuliner khas Aceh ini
diseluruh kota di Indonesia bahkan mie yang terkenal lezatnya ini bisa Anda
temukan di negara sekitar Indonesia seperti Malaysia dan Australia.
Dalam satu
porsi, mie aceh memiliki beragam rasa, dari mulai manis, asam, dan asin.
Bumbu-bumbunya yang diracik dengan bahan cabai bermutu tinggi, bawang putih,
kemiri, ketumbar, merica, jahe, dan rempah-rempah lainnya kemudian digiling
halus sehingga berwarna merah.
Mie aceh
memang sangat terkenal. Namun, tidak ada yang tahu persis darimana asal usul
dari mie aceh itu sendiri. Dalam buku-buku sejarah Aceh pun tidak ada yang
menemukan ihwal mula dari mie aceh. Walaupun begitu, ada yang bilang mie aceh
merupakan kombinasi dari Aceh, India, dan China dimana mie berasal dari China,
India sebagai pencetus kari yang kental dan Aceh dengan bahan-bahan yang kaya
akan bumbu sehingga terciptalah mie aceh.
Mie Aceh
·
250 gr mie kering (saya pakai mie lidi). Rebus
matang. Tiriskan
·
6 bh bawang merah
·
4 bh bawang putih
·
7 bh cabe merah/sesuai selera
·
10 bh cabe rawit/sesuai selera
·
1 bh tomat
·
1 ruas jahe
·
4 btr kemiri sangrai
·
2 btr telur kocok
·
1 sdm bubuk kari
·
3 sdm kecap manis
·
2 sdm kecap asin
·
1 cangkir air (kaldu lbh enak)
·
Secukupnya garam gula
·
Secukupnya kol, sawi, seledri iris
·
Secukupnya penyedap bubuk
·
Secukupnya minyak goreng
Pelengkap:
·
Acar
·
Tomat timun jeruk nipis
·
Bawang merah goreng
·
Kerupuk
Cara Membuat :
1. Haluskan
bahan2 sbb: cabe2an, duo bawang, jahe, kemiri dan tomat.
2. Panaskan
minyak, tumis bumbu halus sampai wangi. Masukkan telur. Aduk2 sampai rata dan
telur kaku. Kalau ada tambahan lain spt ayam, irisan daging, udang atau lainnya
silakan dimasukkan dalam tahapan ini.
3. Masukkan
sayur2an dan air kaldu. Tambahkan sisa bahan lainnya.
4. Masukkan
mie. Aduk rata. Check rasa sesuai selera. Angkat.
5. Sajikan
mie aceh segera dengan pelengkapnya. Yummy... 👌😋
Ayam
Taliwang
History
Bagi para pecinta kuliner, nama
ayam taliwang mungkin sudah tidak asing lagi. Di beberapa kota besar di
Indonesia barangkali kini sudah dapat dijumpai tempat kuliner ayam taliwang.
Namun, tahukah kamu asal usul ayam taliwang? Dapat dipastikan para pecinta
kuliner tidak semuanya tahu sejarah makanan khas Lombok-Nusa Tenggara Barat
ini.
Menurut sejarahnya, ayam taliwang
berasal dari masyarakat Karang Taliwang yang bermukim di Kecamatan Cakranegara,
Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kemunculannya pertama kali pada
masa peperangan antara Kerajaan Selaparang dengan Kerajaan Karangasem Bali.
Pada masa peperangan itu pasukan
Kerajaan Taliwang didatangkan untuk membantu Kerajaan Selaparang yang tengah
diserang oleh kerajaan Karangasem Bali. Orang-orang Taliwang ditugaskan sebagai
juru damai. Mereka ditempatkan Mereka ditempatkan di suatu wilayah yang
dinamakan Karang Taliwang.
Selama penugasan, mereka
melakukan pendekatan dengan Raja Karangasem agar peperangan yang telah menelan
banyak nyawa dan harta dihentikan. Pada misi tersebut juga melibatkan berbagai
kelompok dari berbagai elemen seperti pemuka Agama islam, juru kuda dan juga
juru masak.
Masing-masing kelompok tersebut
bertugas sesuai dengan keahlian dan kemampuan mereka. Pemuka Agama Islam
bertugas memberikan pencerahan kepada masyarakat dan melakukan pendekatan
dengan Raja Karangasem. Juru kuda bertugas menjaga dan memelihara kuda. Juru
masak bertugas menyiapkan pasokan makanan selama masa itu.
Sesuai dengan tugasnya, para juru
masak ini menyajikan makanan hasil olahan ayam dengan bumbu-bumbu yang
diperoleh dari alam sekitar. Seiring berjalannya waktu, terjadi pembauran
masyarakat antara masyarakat Taliwang dengan masyarakat Sasak. Dan masakan pun
ikut mengalami pembauran. Ayam diolah menjadi ayam pelalah, dan jadilah ayam
pelalah ini cikal bakal ayam taliwang.
Begitulah sejarah ayam taliwang
yang kini menjadi ikon warisan budaya kuliner masyarakat Lombok, khususnya
masyarakat Sasak.
Resep Ayam Taliwang
Bahan-bahan
·
Ayam kampung kurang lebih 750 gram - 1 ekor
·
Jeruk nipis - 1 biji
·
Air - 1,5 liter
·
Garam - 1 sdt
·
Gula - 1 sdt
·
Bumbu halus:
·
Cabe merah keriting - 8 biji
·
Cabe rawit merah - 7 buah
·
Bawang merah - 8 siung
·
Bawang putih - 2 siung
·
Kencur - 5 cm
·
Tomat - 1 buah
·
Terasi - 1 sdt
Cara Membuat:
1. Ayam
potong jadi 4 bagian (utuh juga bisa) baluri dengan garam dan air jeruk nipis.
Diamkan 15 menit.
2. Panaskan
minyak di wajan, tumis bumbu halus sampai wangi.
3. Masukkan
ayam, tambahkan air. Bumbui dengan garam dan gula.
4. Masak
dengan api kecil hingga air menyusut dan ayam empuk. Sesuaikan rasanya. Angkat.
5. Bakar ayam
di atas tempat bakaran atau di atas teflon, sambil diolesi bumbu. Sajikan
dengan pelengkap
6. Tips
7. Jika tidak
ada cabe merah keriting bisa diganti dengan cabe merah biasa dan jumlah cabe
rawitnya ditambah.
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)