Minggu, 11 November 2018
Explanation of some ingredients
Tourism Polytechnic of Makassar
Culinary Arts Management “5th
semester”
Tuesday , 18 september 2018
Selada
History
Selada memiliki nama latin Lactuca sativa,
dari famili Asteraceae. Tumbuhan ini biasa ditanam di daerah beriklim sedang
maupun daerah tropika. Bangsa Yunani kuno mempercayai kalau selada itu
mengandung zat yang mempermudah tidur. Diktator Kaisar Domintiantus (81-91M)
menyiksa tamunya dengan memaksa mereka terjaga setelah memberi selada pada awal
pesta. Popularitas selada lalu berlanjut ke zaman Romawi, dengan memanfaatkan
zat gizi yang ada di dalam selada. Kaisar Augustus Caesar membangun patung
selada sebagai pujian karena telah menyembuhkannya dari penyakit setelah
memakannya. Dulu di Roma, biasanya mereka memulai perjamuan dengan selada untuk
meningkatkan nafsu makan. Selada pertama kali diperkenalkan ke Amerika oleh
Christopher Columbus ketika ia berlayar ke ‘blue ocean’ pada tahun 1492.
Jenis-Jenis
Selada
Menurut Alan Davidson, selada dibagi menjadi
empat varietas yang berbeda, berdasarkan pada bentuk daunnya. Ada varietas
capitata, longifolia, crispa, dan asparagina.
Capitata mencakup selada kepala renyah dan
kepala mentega. Selada kepala renyah ini biasanya kita kenali dengan nama
crisphead lettuce maupun iceberg lettuce. Kalau selada mentega, biasa kita
kenal dengan butterhead lettuce. Selada kepala mentega kadang-kadang disebut
selada kubis. Varietas ini biasanya lebih banyak ditanam. Varietas ini juga
lebih disukai konsumen karena aroma dan daunnya yang lembut. Tapi, selada jenis
ini agak lebih gepeng dan menghasilkan kepala yang kurang padat dibanding
selada kepala renyah.
Selada varietas longifolia disebut juga selada
cos, dan biasanya juga dikenal dengan romaine lettuce. Selada jenis ini
memiliki daun memanjang, kasar, dan bertekstur renyah, dengan tulang daun
tengah lebar dan jelas. Bedanya dengan selada kepala renyah dan kepala mentega
adalah, susunan daun selada jenis ini tidak membentuk kepala.
Lalu ada varietas crispa, atau selada daun
longgar. Jenis selada ini sangat beragam ukuran, warna, dan tekstur daunnya.
Sebagian memiliki daun lembut dan renyah, sebagian berdaun lembut, sementara
yang lainnya di antara keduanya.
Varietas yang terakhir yaitu asparagina, atau
selada batang, tapi selada ini biasa disebut juga dengan celtuce. Jenis selada
ini tumbuh dengan memiliki batang yang tebal. Selada ini populer di Cina dengan
sebutan Wosun atau Woju. Ukuran batang selada batang pada saat dipanen biasanya
memiliki panjang sekitar 15-20 cm dan diameter sekitar 3-4 cm.
Nutrion
Kandungan
Gizi
Selada
merupakan sumber yang baik bagi klorofil dan vitamin K. Kaya garam mineral
dengan unsur-unsur alkali sangat mendominasi. Hal ini yang membantu menjaga
darah tetap bersih, pikiran dan tubuh dalam keadaan sehat.
Selada
berdaun kaya akan lutein dan beta-karoten. Juga memasok vitamin C dan K,
kalsium, serat, folat, dan zat besi. Vitamin K berfungsi membantu pembekuan
darah. Nutrisi lainnya adalah vitamin A dan B6, asam folat likopen, kalium, dan
zeaxanthin. Selada mengandung alkaloid yang bertanggung jawab untuk efek
terapeutik.
Meskipun
semua varietas selada memiliki kalori rendah, namun memiliki kandungan gizi
yang berbeda. Selada sebagai sumber baik kolin. Selada Romain yang paling padat
nutrisi dari semua varietas dan merupakan sumber vitamin A, B1, B2 dan C, asam
folat, mangan dan kromium. Selada merah mendapat warna merah dari pigmen yang
disebut antosianin. Pigmen ini berfungsi sebagai antioksidan, menghilangkan
radikal bebas yang merusak sel. Beberapa peneliti menemukan berbagai selada
merah mengandung flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat.
Function
Menjaga
berat badan
Selada sangat baik untuk pelaku diet karena
sangat rendah kalori, rata-rata hanya 1- - 50 per porsi. Selada juga kaya air,
memungkinkan tubuh untuk terhidrasi. Selada juga mengandung serat, yang
membantu pencernaan dan memberi rasa kenyang lebih lama.
Membantu
penderita sembelit
Selada mengandung serat makanan yang dapta
membantu usus bergerak lebih mudah sehingga membantu pencernaan. Selada juga
terbukti mengobati gangguan asam lambung, arthritis, katarak, masalah peredaran
darah, dan kolitis.
Membantu
dalam pemulihan jaringan
Selada tinggi akan kandungan magnesium. Elemen
ini memiliki peran penting dalam pemulihan jaringan, saraf, otak, dan otot.
Juga berkontribusi memperpendek waktu pemulihan. Makan selada bisa mempercepat
bangkitnya kembali otot-otot lelah, jaringan, dan saraf.
Menenangkan
gairah s3ksual
Para peneliti di Universitas California
menunjukkan serangkaian percobaan yang hasilnya selada memiliki efek
menenangkan pada gairah s3ksual, yang berpengaruh kuat pada peningkatan tingkat
kesuburan. Meskipun temuan ini tampak kontroversial, selada sering disarankan
untuk membantu pria yang menderita ejakulasi dini.
Menyediakan
nutrisi selama kehamilan dan menyusui
Asam folat dalam selada membantu mencegah
anemia megaloblastik selama kehamilan. Ini ditunjukkan dalam serangkaian
percobaan pada ibu yang rajin mengonsumsi selada bebas dari anemia gizi. Makan
selada juga memiliki pengaruh besar atas sekresi hormon progesteron. Makan
selada dengan bayam, asparagus, kacang polong, dan kembang kol meningkatkan
asam folat atau vitamin B dari menu makanan. Sekitar 300 – 500 mcg vitamin ini
diperlukan selama trimester terakhir kehamilan. Kekurangan vitamin ini
menyebabkan anemia megaloblastik.
Melawan
penyakit
Selada mengandung beta-karoten yang merupakan
pejuang melawan penyakit. Penyakit tertentu seperti katarak, stroke, penyakit
jantung, dan kanker dapat dilawan dengan makan selada.
Karakteristik
Selada memiliki sistem perakaran tunggang dan
serabut. Akar serabut menempel pada
batang dan tumbuh menyebar ke semua arah pada kedalaman 20-50 cm atau
lebih. Daun selada memiliki bentuk,
ukuran dan warna yang beragam tergantung varietasnya. Tinggi tanaman selada daun berkisar antara
30-40 cm dan tinggi tanaman selada kepala berkisar antara 20-30 cm (Saparinto,
2013).
Umur panen selada berbeda-beda menurut
kultivar dan musim, umurnya berkisar 30-85 hari setelah pindah tanam. Bobot tanaman sangat beragam, mulai dari 100
g sampai 400 g. Panen yang terlalu dini
memberikan hasil panen yang rendah dan panen yang terlambat dapat menurunkan
kualitas. Secara umum selada yang
berkualitas bagus memiliki rasa yang tidak pahit, aromanya menyegarkan, renyah,
tampilan fisik menarik serta kandungan seratnya rendah (Rubatzky dan Yamaguchi,
1998).
Akar
Tanaman Selada
Tanaman selada memiliki system perakaran
tunggang dan serabut. Akar serabut menempel pada batang, tumbuh menyebar, ke
semua arah pada kedalaman 20-30 cm atau lebih. Sebagian besar hara yang
dibutuhkan tanaman oleh akar serabut. Sedangkan akar tunggalnya tumbuh lurus ke
pusat bumi.
Daun
Tanaman Selada
Daun selada memiliki bentuk, ukuran warna yang
beragam, tergantung varietasnya. Daun krop berbentuk bulat dengan ukuran daun
yang lebar, bewarna hijau terang dan hijau agak gelap. Daun selada memiliki
tangkai daun yang lebar dengan tulang daun yang menyirip. Tangkai daun bersifat
kuat dan halus. Daun bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta memiliki
rasa yang cukup manis. Daun selada umumnya memiliki panjang 20-25 dan lebar 15
cm.
Batang
Tanaman Selada
Tanaman selada memiliki batang sejati. Batang
selada skrop sangat pendek dibanding dengan selada daun dan selada batang. Batangnya
hampir tidak terlihat dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam
tanah. Diameter batang selada krop juga lebih kecil yaitu berkisar antara 2-3
cm dibanding dengan selada batang yang diameternya 5,6-7 cm dan selada daun
yang diameternya 2-3 cm.
Bunga
selada Tanaman Selada
Bunga Selada berbentuk dompolon
(inflorescence). Tangkai bunga bercabang banyak dan setiap cabang akan
berbentuk anak cabang. Pada dasar bunga terdapat daun-daun kecil, namun semakin
ke atas daun tersebut tidak muncul. Bunganya berwarna kuning. Setiap krop
mengandung sekitar 10-25 floret atau anak bunga yang mekarnya serentak [4].
Biji selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, agak keras, bewarna coklat, serta
berukuran sangat kecil, yaitu panjang 4 mm dan lebar 1 mm. Biji selada
merupakan biji tetutup dan berkeping dua, dan dapat digunakan untuk perbanyakan
tanaman.
Iklim Selada dapat tumbuh didataran tinggi
maupun rendah. Namun hampir semua tanaman selada lebih baik diusahakan di
dataran tinggi, suhu optimum bagi pertumbuhan adalah 15-20cc [2]. Derajat
keasaman (PH) untuk pertumbuhan tanaman selada adalah berkisar 6,5 sampai 7,5.
Selada yang tergolong spesies lactuca sativa
memiliki banyak varietas, yang telah dikembangkan dan dibudidayakan oleh
masyarakat. Di antaranya ada varietas yang berkrop, yaitu yang membentuk
kumpulan daun-daun yang saling merapat membentuk bulatan menyerupai kepala, dan
ada varietas yang helaian daunnya lepas tidak merapat membentuk bulatan.
Masing-masing varietas memiliki ciri-ciri yang khusus.
Labu Kuning (Pumpkin)
History
Buah yang kaya akan β Caroten ini bukan
tanaman asli Indonesia, tanaman ini berasal dari benua Amerika, yaitu Peru dan
Meksiko. Hasil ekspedisi Nikolai Ivanovich vavilov, seorang ahli botani soviet,
memastikan sentrum utama asal tanaman labu-labuan Cucurbitaceae adalah kawasan
Amerika Tengah dan Selatan. Di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah ditemukan
jenis labu besar (Cucurbita Moschata Duch ex Por) dan dikawasan Peru, Ekuador,
serta Bolivia terdapat jenis Cucurbita Maxima. Sumber lain menyebutkan daerah
asal tanaman labu-labuan adalah kawasan Timur Dekat. Fakta ini diperkuat oleh
Vavilov, bahwa di wilayah Asia Kecil, Trans-Caucasia, Iran, dan dataran tinggi
Turkeminstan ditemukan Cucurbita pepa yang juga kerabat dengan labu besar.
Sejalan dengan perkembangan zaman, aneka jenis
labu besar meluas ditanama di daratan Eropa yang beriklim substropis. Kemudian
tanaman ini menyebar keberbagai negara beriklim tropis di Asia. Pusat
penyebaran tanaman labu besar di Asia adalah Indonesia, Jepang, Filipina,
Taiwan, Thailand, dan Malaysia.
Di Indonesia labu kuning dapat dijumpai
diberbagai daerah kepulauan nusantara, penyebarannya yang merata dikarenakan
cara penanaman dan pemeliharaannya mudah. Produktifitas labu kuning dapat
mencapai 20-40 ton buah per hektar. Salah satu provinsi yang dapat menjadi
sentra pembudidayaan dan pengolahan labu kuning adalah Kalimantan Timur. Labu
kuning telah dikenal masyarakat sebagai bahan untuk sayuran, dodol, dan kolak.
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura potensi labu kuning
di Kalimantan Timur adalah 1.752 ton, dengan luas areal penanaman 388 Ha.
Tingginya produktivitas labu kuning belum diiringi dengan pemanfaatan labu
kuning secara optimal.
Dengan kemajuan zaman dan teknologi, labu
kuning dapat dijadikan pangan alternatif untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat
dan serat. Selain itu daun, biji, dan daging buah labu kuning dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan berbagai makanan seperti dodol,
permen, manisan, roti, teh, kuaci, dan lain-lain. Bila dikembangkan dengan cara
yang modern dan didukung oleh teknologi terkini labu kuning dapat menjadi
peluang bisnis yang menjanjikan.
Nutrion
Jenis
Nutrisi / Gizi
|
Kandungan
|
AKG%
|
Kalori
|
26 kcal
|
–
|
Karbohidrat
|
6,5g
|
–
|
Air
|
91,6g
|
–
|
Protein
|
1g
|
–
|
Gula
|
2,76g
|
–
|
Serat
|
0,5g
|
–
|
Lemak
|
0,1g
|
–
|
Vitamin A
|
426 μg
|
53%
|
Vitamin C
|
9mg
|
11%
|
Vitamin D
|
0µg
|
–
|
Vitamin E
|
0,44
|
3%
|
Vitamin K
|
1,1µg
|
1%
|
Vitamin B1 (Thiamine)
|
0,05mg
|
4%
|
Vitamin B2 (Riboflavin)
|
0,11mg
|
9%
|
Vitamin B3 (Niacin)
|
0,6mg
|
4%
|
Vitamin B5 (Panthothenic acid)
|
0,298mg
|
6%
|
Vitamin B9 (Folat)
|
16µg
|
4%
|
Kalsium
|
21mg
|
2%
|
Zat Besi
|
0,8mg
|
6%
|
Magnesium
|
12mg
|
3%
|
Fosfor
|
44mg
|
6%
|
Potassium (Kalium)
|
340mg
|
7%
|
Sodium
|
1mg
|
0%
|
Seng (Zinc)
|
0,32mg
|
3%
|
https://ilmupengetahuanumum.com/kandungan-gizi-buah-labu-kuning-manfaat-labu-kuning-untuk-kesehatan/
Function
1.
Menjaga Kesehatan Mata
Buah
Labu Kuning mengandung Vitamin A terutama Beta Karoten tinggi yang sangat
bermanfaat untuk membantu meningkatkan kesehatan penglihatan yang optimal dan
mengurangi risiko berbagai penyakit mata yang dikarenakan oleh faktor usia.
Secangkir Labu Kuning dapat memenuhi 200% Vitamin A yang dibutuhkan oleh tubuh
kita.
2.
Menurunkan Risiko Penyakit Kanker
Pigmen
yang dikenal sebagai Beta Karoten merupakan penyebab Buah Labu Kuning berwarna
oren kekuningan. Beberapa penelitian menunjukan bahwa Beta Karoten adalah
antioksidan yang dapat menurunkan resiko penyakit kanker terutama kanker
prostat, kanker usus besar dan kanker paru-paru.
3.
Menjaga Kesehatan Jantung
Buah
yang disebut dengan Pumpkin dalam bahasa Inggris ini mengandung Serat, Vitamin
dan Kalium (Potasium) yang dapat membantu melindungi jantung dari berbagai
penyakit. Magnesium juga merupakan salah satu mineral yang sangat penting bagi
kesehatan jantung karena dapat mencegah pembekuan dan penggumpalan darah dalam
. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukan bahwa konsumsi biji buah labu
kuning ini dapat menurunkan kadar kolesterol LDL yaitu kadar Kolesterol yang
sering kita sebut sebagai kolesterol Jahat.
4.
Meningkat kualitas tidur
Triptofan
(tryptophan) yang dikandung oleh buah labu kuning dapat bertindak sebagai
stimulan tidur. Triptofan menghasilkan serotonin yaitu neurotransmitter yang
dapat menenangkan pikiran kita sehingga dapat
membantu kita menjadi santai dan akhirnya tertidur.
5.
Mengendalikan Diabetes
Kandungan
Magnesium yang tinggi pada Biji Labu Kuning dapat membantu menurunkan kadar
gula darah dalam tubuh kita. Dengan meningkatkan insulin dan mengurangi stres
oksidatif di dalam tubuh, Labu Kuning dan bijinya ini dapat membantu mencegah
diabetes tipe-2.
6.
Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Buah
Labu Kuning yang mengandung Vitamin A terutama Beta-Karoten dan Vitamin C
tinggi merupakan kombinasi nutrisi yang sangat cocok untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh kita. Kombinasi nutrisi ini dapat membantu melawan penyakit
menular dan infeksi.
Karakteristik
1.
BAGIAN TONGKOL DAN BIJI
Bagian ini merupakan bagian buah jagung.
Bagian ini adalah bagian utama pada jagung, dimana bagian inilah hasil utama
yang dipetik. Seperti yang kita kenal, bahwa morfologi jagung pada bagian
tongkol ini diselimuti oleh dinding pericarp. Pericarp ini menempel dengan biji
sehingga dapat melindungi biji jagung dengan baik.
Dalam biji jagung, ada bagian luar atau
pericarp, bagian dalam atau endosperm, serta bagian lembaga atau embrio. Fungsi
pericarp adalah menjaga embrio agar selalu cukup air, kemudian bagian endosperm
ini berfungsi sebagai cadangan makanan pada jagung. Dimana ada kandungan pati
sebanyak 90 % dan 10% kandungan zat yang lainnya (minyak, protein, dan
mineral).
Sedangkan bagian embrio sendiri merupakan inti
dari tanaman jagung ini. Dimana embrio ini akan menjadi cikal bakal
terbentuknya biji yang bisa ditanam lagi untuk menjadi tanaman jagung baru.
2.
BAGIAN BUNGA
Jagung juga mempunyai bagian bunga. Bunga yang
memang berfungsi sebagai mahkota dari tumbuhan. Walaupun bagian bunga pada
jagung tidak berwarna-warni atau semenarik bunga-bunga yang ada di kebun
(seperti Bungan mawar atau bunga melati), tetapi keberadaan bunga jagung ini
menjadi salah satu bagian yang penting.
Bagian morfologi jagung ini menjadi bagian
yang penting, karena bunga inilah yang menjadi alat untuk penyerbukan jagung.
Ada dua jenis bunga, yaitu bunga jantan dan bunga betina. Keduanya akan
mengalami penyerbukan, hasilnya adalah berupa pati yang kemudian berkumpul
menjadi tongkol jagung.
3.
BAGIAN BATANG DAN DAUN
Batang menjadi bagian morfologi jagung yang
berfungsi untuk menopang tubuh tanaman jagung. Bentuk dari batang tanaman
jagung adalah tipis, berbuku-buku, beruas, dan bercabang-cabang. Ada 3 bagian
yang ada pada batang, yakni bagian epidermis atau bagian kulit luar, bagian
jaringan pembuluh dan bagian pusat batang.
Kemudian pada bagian daun jagung terdiri dari
bagian helai daun, pelepah daun, serta bagian ligula. Daun jagung ini akan
tumbuh di setiap ruas yang ada pada batang jagung.
4.
SISTEM PERAKARAN
Karena tanaman jagung merupakan tanaman
dikotil, maka akarnya pun dalam bentuk akar serabut. Dimana pada akar serabut
jagung sendiri ada 3 bagian, yaitu akar adventif, akar penyangga dan akar seminal.
Ketiga bagian akar tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri.
Bagian akar pertama yakni akar penyangga, yang
berfungsi untuk membuat tanaman jagung tetap tegak dan juga untuk menyerap air
dan zat hara. Kemudian pada akar adventif berfungsi untuk mengambil zat hara
dan air dari dalam tanah. Sedangkan untuk akar seminal berfungsi untuk
mengembangkan embrio.
Morfologi jagung tersebut adalah bagian-bagian
detail pada tanaman jagung yang bisa kita pelajari. Sehingga kita menjadi lebih
jelas tentang bagian-bagiaan jagung beserta fungsi dari setiap komponen yang
ada pada jagung. Selain itu kita juga perlu mengenal klasifikasi dari tanaman
jagung yang bermanfaat untuk memperlajari asal-usul serta berbagai jenis
tanaman lain yang memiliki ciri khas yang sama.
https://ilmupengetahuanumum.com/kandungan-gizi-buah-labu-kuning-manfaat-labu-kuning-untuk-kesehatan/
Karakteristik
Jenis-Jenis Labu Kuning
Bentuk labu kuning bermacam-macam
tergantung jenis dan varietasnya. Di Negara kita sudah terdapat beberapa jenis
dan varietas labu kuning antara lain varietas lokal dan beberapa varietas
introduksi dari beberapa negara seperti Taiwan dan Jepang. Varietas lokal yang
sering ditanam oleh para petani dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel Jenis atau Varietas dari Labu Kuning
Lokal
Jenis/Varietas
1. Jenis
Bokor atau cerme
· Terdapat alur
· Berbentuk bulat pipih
· Batangnya bersulur panjang (3-5m)
· Warna daging buah kuning dan tebal
· Rasanya gurih dan manis
· Berdaging halus dan padat
· Beratnya dapat mencapai 4-5 kg atau
lebih
2. Jenis
Kelenting
· Buah berbentuk lonjong oval dan
memanjang
· Kulitnya berwarna kuning
· Daging buah juga berwarna kuning
· Beratnya dapat mencapai 2 -5kg/buah
· Sulurnya panjang (3-5 m)
· Masa panen antara 4,5-6 bulan
3. Jenis
Ular
· Buahnya panjang ramping
· Warna daging buah kuning
· Beratnya 1-3 kg/buah
· Beberapa jenis labu ular tertentu
kadang-kadang buahnya kasar dan rasanya tidak enak
Selain jenis labu kuning dari lokal ada juga
labu kuning yang diimpor dari negara-negara lain, dengan ciri khas labu kuning
yang berbeda-beda, seperti pada Tabel berikut:
Jenis atau Varietas Labu Kuning Import dari
Negara Lain
No Jenis
atau Varietas Ciri-ciri
1. Labu
kuning Taiwan (early price, first taste, mukua, pride phoenix, mixta pangalo) Buah berukuran kecil-kecil
· Berat berkisar 1-2 kg/ buah
· Rasa buah enak, padat, dan manis
· Memiliki kadar air yang rendah
· Warna buah kuning tajam dan menarik
· Umur panen 90 hari
2. Labu
kuning Hai Je Pi (vegetable spaggety squash) Bentuk
buah oval
· Warna kulit putih susu
· Warna daging buah muda adalah kuning
muda
· Warna daging buah tua adalah kuning
tua
3. Labu
kuning Amerika Tahan terhadap hama
penyakit
Bersulur pendek
4. Labu
kuning Australia dan Jepang Daging buah
muda terurai
· Berat buah 1-2 kg
· Ukuran buah besar
5. Labu
kuning Zapello dari Denmark Termasuk
jenis labu kuning bokor
· Bentuk buah bulat
· Warna kulit kuning
· Ukuran bijinya kecil dari pada labu
kuning lokal
6. Labu
kuning Kaboca dari Jepang (Melanoformis makino, Tetsukabuto, Ohgata
tersumabuko, Miyoko) Bentuk buah
mungil, berat 2 kg/ buah
· Kulitnya hijau berbecak kuning atau
coklat muda
· Daging buah berwarna kuning keemasan,
halus, dan gempi
· Rasanya manis
Asparagus
History
Menjadi salah satu jenis sayuran yang cukup
prestisius karena sulit didapat dan berharga mahal, ternyata asparagus juga dikenal
dunia sebagai tanaman sayuran dengan kelas yang tinggi. Fungsi medisinal
asparagus adalah diuretikum (memperlancar pengeluaran air seni). Sejak jaman
dulu di Eropa, asparagus dipakai sebagai diuretikum pada infeksi saluran
kandung kemih. Zat aktif pada asparagus diantaranya; asparagin, rutin, inulin,
asam amino.
Tanaman Asparagus berasal dari daratan
Mediterania di Eropa Selatan dan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Romawi
sejak 200 tahun sebelum masehi. Pada zaman kejayaan kerajaan Lois XIV (Tahun
1600-an) di Perancis, tanaman asparagus ditanam secara intensif dalam ruangan
rumah kaca sebagai tanaman yang memiliki khasiat yang tinggi untuk kesehatan.
Dari daratan Eropa perkembangan budidaya tanaman asparagus menyebar ke negeri
Belanda dan Jerman, di dataran Amerika berkembang di Negara Amerika Serikat
yaitu di Washington. Sedangkan di dataran Asia berkembang di negara China,
Taiwan, Thailand, Korea, Jepang, Filipina dan Indonesia.
Asparagus termasuk dalam keluarga Liliaceae
(bawang-bawangan), dimana terdapat banyak spesies diantaranya yang terkenal
adalah Asparagus officinalis (sebagai sayuran), Asparagus plumosus, dan
Asparagus spingeri (sebagai tanaman hias). Diantara spesies yang ada, Asparagus
officinalis yang dikembangkan dan tersebar di seluruh dunia. Berdasarkan warna
rebung yang dihasilkan, Asparagus dibedakan dalam tiga jenis, yaitu : Asparagus
putih, Asparagus hijau dan Asparagus ungu.
Asparagus putih yang warna rebungnya putih
karena dipanen saat masih tertimbun dalam tanah guludan. Rebung putih ini
tubuhnya agak gemuk, dagingnya lebih berserat namun lunak dan segar. Harganya
paling mahal karena penangannya harus tepat. Sedangkan asparagus hijau adalah
asparagus yang palng populer di Indonesia. Asparagus hijau banyak ditanam pada
dataran tinggi Jawa Timur (Batu–Malang) dan Jawa Barat (Puncak, Sukabumi).
Rebung asparagus ini warna hijau karena batang sudah menyembul diatas guludan.
Warna hijau muncul karena terbentuknya klorofil oleh adanya sinar matahari.
Tubuhnya ramping, seperti mata tombak dengan ujung masih kompak (belum mekar),
digigit lebih renyah rasanya manis namun agak sedikit pahit. Asparagus ungu
memiliki ujung rebung yang berwarna ungu karena dipanen saat baru sedikit
muncul diatas guludan sehingga warna batangnya putih dan sebagian ujungnya agak
merah keunguan.
Nutrion
Asparagus merupakan sumber nutrisi seperti
vitamin, mineral dan protein penting. Asparagus kaya akan vitamin A, B1
(tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B-6, folat, C, E
(alfa-tokoferol) dan K (phylloquinone). Mineral dalam asparagus termasuk zat
besi, kalsium, fosfor, magnesium, mangan, seng, selenium dan potasium.
Asparagus sangat rendah kalori tanpa kolesterol dan juga rendah natrium.
Sementara itu, asparagus juga merupakan
sumber sayuran yang kaya serat penting bagi tubuh.
Function
Homosistein:
Kelimpahan vitamin B dalam asparagus membantu menjaga homosistein yang
diproduksi dalam darah dalam tingkat yang sehat, ketika asam amino (metionin) rusak dalam
tubuh. Vitamin B terutama folat, B6 dan B12 sangat penting untuk mengubah
homosistein menjadi sistein yang selanjutnya akan dikonversi kembali ke
metionin sesuai siklus metilasi normal. Defisiensi vitamin B dalam tubuh dapat
meningkatkan kadar homosistein dalam darah. Dibesarkan tingkat homosistein
dapat menimbulkan ancaman bagi penyakit serius seperti kerusakan pembuluh
darah, trombosis vena, di mana pembekuan
darah yang terjadi di pembuluh darah dan aterosklerosis yang lebih lanjut dapat
menyebabkan gangguan jantung. Selain itu, vitamin B juga bertanggung jawab
untuk metabolisme pati dan gula dalam tubuh dan membantu dalam menjaga kadar
gula darah yang sehat.
Kehamilan: Kandungan asam folat tinggi
asparagus akan mengurangi bahaya berat badan lahir rendah dan cacat lahir pada
janin selama kehamilan. Folat sangat penting untuk pertumbuhan saraf janin.
Folat juga membantu dalam mengurangi komplikasi edema atau retensi air dalam
jaringan tubuh karena efek diuretik.
Masalah
Datang Bulan: Ekstrak Asparagus efektif
untuk meringankan kembung pra-menstruasi. Kehadiran nutrisi penting asparagus
akan membantu untuk memerangi depresi, kelelahan dan mengurangi kram saat
menstruasi. Asparagus juga membantu dalam mengendalikan kehilangan darah dan
menjaga keseimbangan hormon saat menstruasi.
Kesuburan:
Akar asparagus digunakan secara luas dalam terapi ayurveda(pengobatan
tradisional India) dan terkenal dengan julukan shatavari , yang berarti ‘perempuan yang memiliki 100 suami’.
Shatavari memiliki sifat afrodisiak dan digunakan untuk mengatur hormon dan menyembuhkan
gangguan fungsi reproduksi pria dan wanita. Asparagus juga memiliki sifat
anti-kecemasan yang akan membantu dalam
menyembuhkan kelemahan fisik dan mental pada laki-laki. Hal ini juga membantu
dalam meningkatkan l*b i do dan meningkatkan jumlah dan kualitas s p*r ma pada
Pria. Pada perempuan, asparagus terbukti efektif dalam mengurangi sindrom
menopause dan anemia. Obat Shatavari juga
telah dipercaya sebagai galactogogue, dan juga dihargai untuk efektivitasnya dalam meningkatkan
kualitas dan kuantitas ASI , serta
meningkatkan nafsu makan pada ibu menyusui. Studi penelitian yang
dilakukan pada hewan telah menunjukkan efek positif pada kelenjar susu dari subyek betina.
Karakteristik
BATANG
Asparagus memiliki batang dalam tanah
(rizoma), yang akan menumbuhkan rebung. Sementara “batang” yang tampak di luar
tanah merupakan tempat tumbuhnya cabang, ranting dan daun, tinggi tanaman hanya
sekitar 1 m, dengan diameter batang hanya 1 cm.
DAUN
Daun Asparagus berbentuk jarum.
Sepintas tanaman Asparagus penghasil rebung ini mirip dengan cemara.
BUAH
Asparagus berbuah buni berbentuk bulat
dengan diameter 0,5 cm. Warna buah hijau ketika masih muda dan akan berubah
menjadi cokelat kehitaman ketika telah tua. Buah masak ditandai dengan warna
hitam serta lembeknya kulit buah dengan daging buahnya yang sangat tipis.
BIJI
Biji Asparagus berwarna hitam dengan
kulit biji sangat keras.
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)