Sabtu, 15 September 2018

describe some ingredients part 06


Explanation of some ingredients

Tourism Polytechnic of Makassar

Culinary Arts Management “5th semester”

Saturday, 15 September 2018



Paprika
History

Paprika (Capsicum annuum L.) adalah tumbuhan penghasi buah yang berasa manis dan sedikit pedas dari suku terong-terongan atau Solanaceae). Buahnya yang berwarna hijau, kuning, merah, atau ungu sering digunakan sebagai campuran salad. Dalam pengertian internasional, paprika dipakai untuk menyatakan hampir semua varietas C. annuum, termasuk yang pedas. Nama-nama tertentu, seperti pepperoni, diberikan untuk paprika dengan ciri penampilan, penggunaan, atau rasa yang khas.
Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan namun kini tersebar luas dan dibudidayakan di hampir semua daerah tropika dan subtropika.

Nutrion

Tumbuhan yang masih sejenis dengan cabai ini sebenarnya termasuk buah, namun nutrisinya lebih mirip sayur. Dan karena paprika tak mengandung capsaicin seperti cabai, maka banyak orang menyebutnya sebagai cabai manis.
Paprika muncul dalam beragam warna, yang paling populer adalah merah, kuning, dan hijau. Namun masih ada warna lain seperti oranye, coklat, putih, bahkan putih. Perbedaan warna tersebut juga menandakan adanya kandungan nutrisi yang berlainan, misal paprika merah mengandung vitamin A 8x lebih banyak ketimbang hijau.
Namun terlepas dari apapun warnanya, salah satu unsur menakjubkan dari paprika adalah muatan antioksidannya yang sangat tinggi. Hanya dengan mengonsumsi 1 buah paprika saja sudah mampu memenuhi lebih dari 200% AKG akan vitamin C, dan 75% vitamin A.
Dalam 1 buah paprika berukuran sedang (sekitar 119 gr) terdapat 37 kalori, 1 gr protein, 5 gr gula, 7 gr karbohidrat, 2 gr serat, dan 5 gr sodium. Sementara untuk mineral dan vitaminnya, antara lain seperti vitamin C (152 mg), vitamin A (3726IU), vitamin B6 (0,3 mg), vitamin K (5,8 mcg), folat (54,7 mcg), niasin (1,2 mg), serta thiamin (0,1 mg). Dan yang paling mencengangkan adalah tubuh lebih dapat menyerap secara utuh vitamin dari paprika, ketimbang kalau Anda mengonsumsi vitamin melalui suplemen.

Function
Setelah mengenal berbagai nutrisi yang dikandungnya, berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan yang bisa diperoleh dari buah paprika:

# Membantu menurunkan berat badan
Paprika merupakan salah satu rahasia untuk menurunkan berat badan secara kilat dan sehat. Hal ini dikarenakan paprika hanya mengandung 37 kalori sehingga mengonsumsinya sebagai bahan makanan atau snack takkan ‘melukai’ berat badan. Jadi ketimbang ngemil keripik kentang, coba kudaplah potongan paprika yang lebih kaya nutrisi.

# Mengurangi resiko kanker dan penyakit jantung
Sama seperti makanan sehat lainnya, paprika juga dapat mengurangi resiko timbulnya kanker dan jantung bila dikonsumsi secara rutin. Hal ini dikarenakan paprika dipadati antioksidan karotenoid yang bisa meminimalisir kerusakan akibat oksidasi sel. Oleh sebab itu, kalau ingin kanker menjauh, maka konsumsilah makanan tinggi karoten (khususnya beta karoten).
Dari sekian warna paprika yang ada, merahlah yang paling banyak mengandung beta karoten, alfa karoten, lutein, dan zeaxanthin. Menariknya, ada 1 cara memasak yang bisa meningkatkan keefektifan antioksidan dalam paprika yakni dengan mengukusnya.

Sebuah studi tahun 2008 yang dilakukan di California mendapati bahwa paprika kukus bisa meningkatkan kapasitas pengikat asam empedu. Ini berarti asam empedu tak perlu bekerja ekstra saat tubuh sibuk memroses makanan, mengolah kolesterol, dan penyerapan lemak pun jadi berkurang sehingga resiko sakit jantung semakin minim.

# Baik untuk kesehatan mata
Kandungan lutein dan zeaxanthin sangat diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan mata, dan paprika hijau mengandung lebih dari ½ mg kedua antioksidan tersebut. Dalam dunia medis, lutein kerap digunakan untuk merawat pasien degenerasi makula (pemicu kebutaan pada orang tua). Lutein bekerja dengan cara menyaring sinar UV yang berpotensi merusak retina sehingga sel mata tetap terlindungi.

Para ahli dari Harvard menemukan, hanya dengan mengonsumsi 6 mg suplemen lutein setiap hari sudah bisa meminimalkan resiko penyakit ini hingga 43%. Lutein bahkan dapat meningkatkan daya penglihatan penderita katarak.

# Mendongkrak kekebalan tubuh
Kandungan vitamin A tak hanya penting untuk mata, namun juga melawan ragam penyakit berbahaya lainnya seperti kanker atau demam. Tak hanya itu, vitamin C dalam paprika juga bisa menguatkan sistem imun sehingga berbagai gangguan medis mulai dari yang ringan seperti demam hingga parah layaknya kanker, bisa menjauh. Secara keseluruhan, paprika merupakan salah satu makanan yang bisa diandalkan untuk mengurangi infeksi dalam tubuh.

# Menyehatkan secara mental
Kandungan vitamin dalam paprika juga baik untuk mempertahankan kesehatan otak dan mental. Tak heran kalau paprika kemudian dinobatkan sebagai salah satu makanan otak terbaik.
Muatan vitamin B6 dalam paprika juga bisa mendongkrak kadar hormon serotonin dan norepinephrine, keduanya identik dengan hormon kebahagiaan. Bila kadar keduanya cukup tinggi dalam tubuh, maka mood, energi, dan konsentrasi seseorang pun akan membaik. Selain itu, vitamin B6 juga bisa mengurangi resiko seseorang terkena demensia atau Alzheimer.

# Menjaga kesehatan kulit
Kulit pun jadi sehat dan bersinar berkat kandungan vitamin C dalam paprika. Apalagi karoteinnya juga bisa merangsang produksi kolagen dalam tubuh sehingga kulit tak mudah kendur atau berkerut.
Dan tentu saja berkat nutrisi tersebut, paprika juga mampu mencegah resiko kanker kulit.

# Sehat bagi kehamilan
Kali ini kandungan folat dalam paprika yang unjuk gigi karena bisa membantu kesehatan ibu hamil. Seperti kita ketahui bersama, folat sangat penting selama masa kehamilan karena bisa mencegah bayi lahir cacat dan menjaga kesehatan janin. Tak hanya itu, folat juga membantu tubuh dan organ janin berkembang sempurna.

# Mencegah anemia
Paprika merah juga kaya zat besi, dan kandungan vitamin C-nya yang tinggi mampu membantu penyerapan zat besi sehingga anemia dapat dihindari.
Saat membeli paprika, ada baiknya Anda memilih yang organik karena lebih terjamin bebas pestisida berbahaya. Dan dikarenakan mungkin bagi seseorang untuk alergi paprika, maka segera hentikan konsumsinya bila muncul gejala alergi. Beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Anda alergi setelah makan sayuran ini antara lain gatal-gatal, eksim, gangguan pernafasan, dan juga gangguan pencernaan.

Karakteristik
·        Paprika memiliki batang yang keras dan berkayu, berbentuk bulat, halus, berwarna hijau gelap.
·        Daunnya berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi/berlekuk).
·        Bunga tunggal (soliter) dan berbentuk bintang, dengan mahkota bunga berwarna putih.
·        Buah paprika berbentuk seperti tomat, tetapi lebih bulat dan pendek.
·        Bijinya tedapat dalam jumlah sedikit, berbentuk bulat pipih, dan berwarna putih kekuning-kuningan.
·        Akar tunggang yang tumbuh lurus kepusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar kesamping.


Kubis atau Kol
History

Kembang kol / kubis pertama kali muncul di kawasan Asia bertahun-tahun lalu sebagai varian pada jenis tanaman kubis yang dianggap tidak bisa dikonsumsi. Ini pertama kali menjadi populer sebagai tanaman yang dapat dimakan di wilayah Mediterania, oleh karena itu kita melihat kembang kol yang digunakan masih ada sekarang di banyak masakan Italia, Spanyol, Turki dan Prancis.
Diperkirakan bahwa populasi ini telah dimasak dengan kembang kol sejak sekitar 600 SM. Ini menjadi lebih populer di seluruh Eropa dan kemudian di Amerika Serikat pada pertengahan abad ke-16. Pada saat ini menjadi sayuran yang biasa dipanen yang masuk ke dalam berbagai masakan berbeda.
Saat ini sayuran digunakan di hampir semua jenis masakan di dunia: masakan Cina dan Jepang, Italia, Prancis, India, Amerika, dan sebagainya. Kebanyakan orang memilih untuk hanya memasak dan mengkonsumsi "kepala" kembang kol putih, karena batang dan daun yang lebih keras dapat menyebabkan gangguan pencernaan bagi beberapa orang dan cenderung lebih keras dalam tekstur.

Nutrion
Kandungan gizi kubis mentah setiap100 g nya:
Energi 103 kJ (25 kcal)
Karbohidrat 5,8 g
Gula 3,2 g
Diet serat 2,5 g
Lemak 0,1 g
Protein 1,28 g
Thiamine (Vit. B1) 0,061 mg (5%)
Riboflavin (Vit. B2) 0,040 mg (3%)
Niacin (Vit. B3) 0,234 mg (2%)
Asam pantotenat (B5) 0,212 mg (4%)
Vitamin B6 0,124 mg (10%)
Folat (Vit. B9) 53 mg (13%)
Vitamin C 36,6 mg (61%)
Kalsium 40 mg (4%)
Besi 0,47 mg (4%)
Magnesium 12 mg (3%)
Fosfor 26 mg (4%)
Kalium 170 mg (4%)
Seng 0,18 mg (2%).

Function

Kandungan gizi ini merupakan zat pembangun yang membantu menjadikan proses metabolisme tetap berjalan dengan baik. Berbagai kandungan kol membuat kesehatan yang memakannya dapat terjaga agar selalu dalam keadaan baik.  Berikut adalah daftar manfaat kol bagi kesehatan tubuh manusia.

1. Membantu pembentukan sel darah merah
Zat besi merupakan komponen yang membuat proses pembentukan sel darah merah lebih produktif, sehingga menghindarkan diri dari gejala anemia. Mengkonsumsi kol dapat disandingkan dengan jus jeruk, karena manfaat jeruk mampu mengoptimalkan penyerapan zat besi dari manfaat kol.

2. Mencegah kanker
Golongan kubis-kubisan seperti kol memiliki zat yang mampu memerangi sel kanker dalam tubuh. Zat tersebut akan merangsang enzim untuk menahan laju pertumbuhan tumor. Penelitian di Cina juga menghasilkan wanita yang mengkonsumsi sejumlah sayuran seperti kol, brokoli mengalami penurunan resiko terjadinya gejala kanker payudara.

3. Mengontrol tekanan darah tinggi
Kalium memang senyawa yang baik untuk mengurangi gejala hipertensi, tingginya kandungan kalium dalam Kol/Buncis membuatnya merupakan salah satu makanan yang disarankan untuk darah tinggi.

4. Mengandung vitamin C

Tidak hanya buah-buahan seperti pada jeruk, anggur atau pada apel terdapat kandungan vitamin C, kol juga memilikinya sehingga akan menjadikan sistem imun yang lebih kuat. Vitamin C juga sangat baik untuk merawat kesehatan kulit seperti juga pada manfaat minyak zaitun dan manfaat minyak almond.

Karakteristik

Bunga kol atau kubis bunga merupakan salah satu jenis sayuran. Ciri-ciri kembang kol antara lain:
·        Memiliki tangkai daun agak panjang dan helai daun berlekuk-lekuk panjang.
·        Tangkai bunga kubis lebih panjang dibandingkan kubis bunga.
·        Bunga kubis berbentuk bulatan berwarna hijau tua atau hijau kebiru-biruan atau putih kehijauan.
·        Berdiameter antara 15-20 cm atau lebih.
·        Setiap bunga terdiri atas empat helai kelopak bunga, empat helai daun mahkota bunga, enam benang sari, dan setiap ruang berisi bakal biji.
·        Bijinya bulat kecil berwarna coklat kehitaman.
·        Sistem perakarannya dangkal.
·        Kubis bunga tersusun dari bunga-bunga kecil berwarna hijau.
·        Mengandung vitamin C, folat, vitamin K, dan vitamin B-6. Selain itu juga mengandung vitamin B1, B2, B3 dan vitamin E.
·        Mengandung mineral penting seperti kalsium, magnesium, fosfor, kalium dan mangan tanpa kolesterol berbahaya.
Kembang kol bermanfaat untuk antioksidan, kesehatan jantung, mengobati gangguan perut, dan lain sebagainya. Jenis kembang kol ada yang tidak berwarna putih, yaitu hijau, ungu, dan orange.


Cabai
History
Cabai (Capsicum sp.) merupakan tanaman perdu dari famili terong-terongan (Solanaceae) yang dikenal sejak dulu sebagai bumbu masakan. Awalnya tanaman cabai merupakan tanaman liar di hutan-hutan. Beberapa referensi menyebutkan bahwa cabai berasal dari amerika selatan, tepatnya di bolivia. Dari sana tanaman cabai menyebar hingga ke Amerika Tengah dan akhirnya ke seluruh dunia.

Menurut sejarah, masyarakat yang pertama klai memanfaatkan dan mmebudidayakan tanaman cabai adalah suku inca (Amerika selatan), suku Maya (Amerika Tengah) dan suku Aztek (Meksiko) pada sekitar 2.500 SM. Pada masa itu mereka memanfaatkan cabai sebagai bumbu masakan. Orang yang pertama kali berjasa dalam penyebaran tanaman cabai adalah Christophorus Columbus (1451-1506), seorang pelaut dari italia yang pernah berlayar dan mendarat di pegunungan  Guanahani, yang kemudian dia namakan Pantai Salvador di kepulauan Bahama.

Di laut karibia pada tanggal 12 oktober 1492, Columbus menemukan penduduk asli di daerah tersebut memanfaatkan cabai sebagai bumbu masakan. Ia kemudian membawa pualgn biji-biji cabai ke negaranya untuk dikembangbiakan. Cabai yang dbawa Columbus ke spanyol adalah jenis cabai merah (Capsicum annum).

Tanaman cabai pertama kali masuk ke indonesia karena dibawa oleh pelaut portugis. Ferdinand Magelhaens (1480-1521) yang melakukan pelayaran atas prakarsa Spanyol. Pada tahun 1519, Magelhaens mendarat di pulau Maluku. Dalam pelayarannya melalui samudera Atlantik menuju lautan teduh, ia melewati sebuah selat yang selanjutnya disebut selat Magelhaens.

Nutrion

Kandungan tertinggi vitamin dan mineral pada Cabai. Berikut yang disediakan per 100 g Cabai: 240% vitamin C-(asam askorbat),
·        39% vitamin B-6 (pyridoxine),
·        32%  vitamin A,
·        13%  besi,
·        14% tembaga,
·        7% kalium,
·        Non kolesterol.
Berikut Kandungan Gizi Pada Cabai , Serta Beberapa Manfaat Cabai Bagi Kesehatan: Kandungan nutrisi cabai per 100gr penyajian. (Sumber: USDA, National Nutrient data base)
·         Energi 40 Kcal 2%
·        Karbohidrat 8.81 g 7%
·        Protein 1,87 g 3%
·        Total Lemak 0.44 g 2%
·        Kolesterol 0 mg 0%
·        Diet Serat 1,5 g 3%
·        Vitamin Folat 23 mg 6%
·        Niacin 1,244 mg 8%
·        Asam pantotenat 0,201 mg 4% P
·        yridoxine 0.506 mg 39%
·        Riboflavin 0,086 mg 6,5%
·        Thiamin 0,72 mg 6%
·        Vitamin A 952 IU 32%
·        Vitamin C 143.7 mg 240%
·        Vitamin E 0,69 mg 4,5%
·        Vitamin K 14 mg 11,5%
·        Elektrolit Sodium 9 mg 0,5%
·        Kalium 322 mg 7%
·        Mineral Kalsium 14 mg 1,5%
·        Tembaga 0.129 mg 14%
·        Besi 1.03 mg 13%
·        Magnesium 23 mg 6%
·        Mangan 0,187 mg 8%
·        Fosfor 43 mg 6%
·        Selenium 0,5 mg 1%
·        Seng 0,26 mg 2%

Function

·        Capsaicin: Cabai mengandung vitamin C dan Vitamin A mengandung beta-karoten, yaitu jenis antioksidan yang kuat. Antioksidan ini berguna untuk menangkal dampak akibat radikal bebas, sehingga dapat menjaga kulit untuk senantiasa awet muda. Biasanya, bahan-bahan radikal bebas akan ikut dalam sirkulasi tubuh, dan akan menyebabkan kerusakan sel yang besar. Radikal bebas dapat merusak saraf dan pembuluh darah, yang bisa menyebabkan penyakit seperti diabetes.
·        Detoxicants: Cabai juga bertindak sebagai pendetoks alami, karena dapat membersihkan  limbah dari tubuh kita dan akan meningkatkan asupan nutrisi  ke jaringan tubuh. Cabai juga bertindak sebagai detoxicants pencernaan, sehingga  membantu dalam proses pencernaan makanan. Penghilang rasa sakit: Cabai akan merangsang pelepasan endorfin yang menimbulkan efek penghilang rasa sakit alami. Karena hal ini, cabai akan mengurangi rasa sakit akibat karena herpes, diabetes, rematik serta kejang otot di bahu. Lihat juga :   Kandungan Nutrisi dan Manfaat buah Blewah
·        Antibiotik: Cabai akan mempercepat membawa darah segar ke daerah infeksi, sehingga darah dengan cepat untuk melawan infeksi. Sel-sel darah putih dan leukosit terbetuk karena perang antara darah dan bakteri.
·        Otak: Capsaicin merangsang otak untuk mengeluarkan endorfin,  dan ini akan memberikan rasa nikmat ketika ditelan. Ini alasan kenapa orang menjadi kecanduan makan cabai, walaupun sebelumnya pernah kapok karena merasa kepedasan.

Karakteristik

Tanaman cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika selatan yang dibudi dayakan oleh orang-orang Indian untuk keperluan bumbu masak.Tanaman cabai termasuk dalam suku terung-terungan, bentuknya berupa tanaman perdu dan merupakan tanaman musiman. Tinggi tanaman mencapai 50 -100 cm. Mempunyai dahan dan ranting yang ditumbuhi oleh buah dan bunga. Tanaman ini sangat tergantung pada jumlah cabang dan ranting yang tumbuh pada batangnya, semakin banyak cabang dan ranting yang tumbuh pada batangnya maka akan semakin banyak buahnya.

Tanaman ini dapat hidup dengan baik pada tanah liat tanah berpasir, terutama pada tanah-tanah yang banyak mengandung humus atau pun kompos. Tanaman ini juga membutuhkan penyiaran matahari secara langsung dimana hal ini digunakan untuk keperluan fotosintesis juga untuk menekan pertumbuhan jamur dan hama serta bakteri yang dapat menghambat pertumbuhannya. Batang tanaman cabai berdiri tegak, cabang dan ranting menyamping serta batang tanaman sedikit berkayu yang terdapat pada inti dekat dengan permukaan tanah. Batang ini tidak begitu kuat untuk menyanggah buahnya yang banyak, sehingga dibutuhkan perawatan khusus dengan cara memberi penyangga pada batangnya.
Akar tanaman ini memiliki bentuk serabut, yang memiliki banyak cabang akar dan serabut pada permukaan tanah. Akar tanaman ini hanya dapat menembus tanah dangkal, inti akar tanaman ini hanya mampu menembus kedalaman tanah sedalam 25-40 cm.

Daun pada tanaman cabai ini berbentuk lonjong dengan bagan ujung runcing dan tulang daun menyirip. Panjang daun kira-kira 4-8 cm dan lebar 2-4 cm. Namun hal ini tentu saja bervariasi, misalnya saja pada tanaman cabai rawit yang memiliki bentuk daun agak berbeda dari jenis yang lainnya. Bentuk daunnya agak sedikit bulat. Untuk warna daun dari tanaman ini yaitu hijau sampai hijau tua.

Bunga tanaman cabai ini berada disela-sela ranting atau menggantung.  Mahkota buah dari tanaman ini berwarna putih dan memiliki 4-6 kelopak bunga. Panjang bunga kurang lebih 1-15 cm dan lebarnya sekitar 0,5 cm. Panjang tangkainya sekitar 0,5 cm, kepala putik agak ungu dan kepala sari berwarna biru ungu atau biru muda. Panjang tangkai sari sekitar 0,5 cm.

Buah cabai berbentuk bulat lonjong dengan ujung runcing. Bentuknya pun bervariasi, ada yang bentuknya kecil dan besar. Buah cabai yang masih muda umumnya tidak terasa pedas dan ketika tua atau masak akan memberikan rasa yang pedas dan menyengat. Akan tetapi, ada beberapa jenis tanaman cabai yang tidak berasa pedas meskipun buahnya telah masak bahkan cenderung tawar dan manis. Umumnya cabai yang berbiji banyak akan sangant berasa pedas.


0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates