Kamis, 19 April 2018

some ingredients


Coliander Leaf


History

Coriander leaves atau daun ketumbar berwarna hijau dengan tepian bergerigi. Sedangkan bunga majemuknya berbentuk payung bersusun berwarna putih dan merah muda.
Ketumbar (Coriandrum sativum) sendiri adalah tumbuhan rempah-rempah yang populer. Buahnya yang kecil dikeringkan dan diperdagangkan, baik digerus maupun tidak. Bentuk yang tidak digerus mirip dengan lada, seperti biji kecil-kecil berdiameter 1-2 mm. Dalam perdagangan obat ia dinamakan fructus coriandri. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai coriander dan di Amerika Latin dikenal sebagai cilantro.
Tumbuhan ini berasal dari Eropa Selatan dan sekitar Laut Kaspia. Biasanya, tumbuhan ini ditanam di kebun-kebun daerah dataran rendah dan pegunungan. Seperti halnya seledri, tumbuhan ini hanya mencapai ketinggian satu meter dari tanah.
Pemanfaatan ketumbar diambil dari daun, biji dan buahnya. Disebutkan pula, ketumbar mengandung lemak dan abu. Sedangkan dalam catatan ensiklopedi Wikipedia disebutkan, khasiat ketumbar tidak sebatas pelancar proses pencernaan saja. Ketumbar juga berguna untuk meredakan pusing, muntah-muntah, influenza, wasir, radang lambung, masuk angin, tekanan darah tinggi, dan lemah syahwat.
Tak hanya bijinya saja yang sering digunakan dalam masakan. Daunnya yang majemuk seperti seledri itu sering diiris tipis dan dijadikan taburan dalam masakan seperti sup dan salad khas Thailand. Di negara itu, ketumbar diberi nama phak chee. Sama dengan bijinya, daun ketumbar juga beraroma tajam.Dalam buku Top 100 Tanaman Obat Tradisional, Tri Widayat menuliskan, ketumbar biasanya digunakan sebagai pelancar pencernaan, peluruh kentut (carminative), peluruh ASI (lactago), dan penambah nafsu makan (stomachica).
Untuk pengobatan dalam biasanya ketumbar direbus kemudian ditambah dengan beberapa bahan lain, air rebusannya disaring lalu diminum secara rutin. Cara ini digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi, influenza, batuk, memperbanyak ASI, muntah-muntah, radang lambung, keracunan jamur, dan haid.Sedangkan untuk pengobatan luar, biasanya ketumbar dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicampur air dan bahan lain. Ramuan kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. Cara ini dilakukan untuk perut kembung dan sakit kepala.
http://karyatanimandiri.blogspot.co.id/2015/01/coreander.html

Nutrion

          Beberapa vitamin ; vitamin A, vitamin B1, vitamin C
          Lemak
          Karbohidrat
          Protein
          Fosfor
          Kalsium
          Sabinene
          Linallol
          Asam caffeic
          Ferulic
          Dan masih banyak lagi
Dan ternyata daun ketumbar memiliki kandungan vitamin yang cukup banyak dan hampir sama dimiliki oleh beberap buah. Jadi sungguh tidak heran jika daun ini akhirnya dibuat sebagai obat herbal untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Mulai dari penyakit yang ringan hingga penyakit berat. Dan berikut ini cara mengolah daun yang kaya akan manfaat agar bisa dijadikan obat herbal.
https://asgar.or.id/health/nutrition-facts/kandungan-gizi-dan-komposisi-dari-daun-ketumbar/

Function

Khasiat.co.id – Daun ketumbar memang masih kalah pamornya jika dibandingkan dengan biji ketumbarnya. Hampir semua masakan baik itu mulai dari sayur, gorengan, dan segala macamnya hampir semuanya menggunakan ketumbar. Akan tetapi daun ketumbar itu sendiri justru memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh dan juga mengobati penyakit.
Jika dilihat dari bentuknya daun ketumbar ini hampir sangat mirip dengan daun seledri, akan tetapi ada beberapa bagian yang membedakannya. Salah satu perbedaannya adalah daun ketumbar sedikit lebih bulat jika dibandingkan dengan daun seledri. Selain itu dari kandungan yang ada di dalamnya pun juga sudah pasti sangat berbeda.
https://www.khasiat.co.id/daun/daun-ketumbar.html

Karakteristik

Daun ketumbar dikenal juga dengan nama Coriander atau Cilantro. Sama seperti bijinya, daun ketumbar memiliki aroma segar yang khas. Bentuknya seperti daun seledri dengan warna yang lebih terang dan batang yang tipis-tipis memanjang. Rasa daunnya sendiri cenderung asam dan sedikit pedas. Pada umumnya daun ketumbar dijual bersama batang dan akarnya. Setelah dibersihkan, akar dan batang dari daun ini dapat digunakan untuk memasak juga. Konon justru bagian ini yang menyimpan paling banyak rasa. Tanaman ini paling banyak dipakai pada masakan Asia dan Amerika Latin, sedangkan negara Eropa lebih banyak menggunakan bijinya.
http://sukamasak.com/bumbu/2011/12/daun-ketumbar

Mint Leaf


History

Mint memiliki asal-usul di Eropa dan Mediterania. Orang Romawi menggunakan mint untuk bumbu masakan dan digunakan untuk menjamu tamu-tamu mereka.Mitologi Romawi menyatakan bahwa tanaman mint berasal dari bidadari bernama Minthe yang dikutuk menjadi tanaman.
Di berbagai belahan dunia, daun mint umum digunakan sebagai herbal penyembuh penyakit.Penyakit yang bisa disembuhkan dengan daun mint diantaranya adalah insomnia, nyeri ulu hati, sakit kepala, dan gangguan pencernaan.

Nutrion

Kandungan utama dari minyak daun mint (Mentha piperita L.) adalah menthol, menthone dan metil asetat, dengan kandungan menthol tertinggi (73,7-85,8%) (Hadipoentyanti, 2012; Padalia et al, 2013). Selain itu, kandungan monoterpene, menthofuran, sesquiterpene, triterpene, flavonoid, karotenoid, tannin dan beberapa mineral lain juga ditemukan dari minyak daun mint (Mentha piperita L.) (Liest, 1998 cit Patil et al, 2012).
Menthol berkhasiat sebagai obat karminatif (penenang), antispasmodic (antibatuk) dan diaforetik (menghangatkan dan menginduksi keringat). Minyak Mentha piperita L. mempunyai sifat mudah menguap, tidak berwarna, berbau tajam dan menimbulkan rasa hangat diikuti rasa dingin menyegarkan. Minyak ini diperoleh dengan cara menyuling ternanya (batang dan daun), sehingga minyak yang sudah diisolasi mentholnya disebut dementholized oil (DMO) (Hadipoentyanti, 2012).

Function

Daun mint (Mentha piperita L.) banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi, rokok, makanan antara lain untuk pembuatan pasta gigi, minyak angin, balsam, kembang gula dan lain-lain (Hadipoentyanti, 2012). Berdasarkan penggunaannya sebagai bumbu, mint (Mentha piperita L.) dapat digunakan untuk bumbu daging, ikan, saus, sup, masakan rebus, cuka, minuman teh, tembakau, dan minuman anggur. Ujung daun yang segar dari seluruh jenis mint juga digunakan dalam minum-minuman, buah, saus apel, es krim, jeli, salad, dan sayur. Sedangkan, dalam dunia kedokteran, kandungan ekstrak minyak daun mint yang mudah menguap yaitu menthol digunakan
untuk sakit perut, pereda batuk, inhalasi, mouthwashes, pasta gigi, dsb. Daun mint (Mentha piperita L.) digunakan oleh para herbalis sebagai antiseptik, antipruritik, dan obat karminatif.
Sedangkan ekstrak tanamannya memiliki kandungan radioprotektif, antioksidan, antikarsinogenik, antialergik, antispasmodik. Selain itu, aroma dari peppermint dapat digunakan sebagai inhalan untuk sesak napas, bahkan peppermint tea juga digunakan untuk pengobatan batuk, bronchitis, dan inflamasi pada mukosa oral dan tenggorokan (Datta, 2011).

Karakteristik

Tanaman mint umumnya memiliki batang berbentuk persegi.Daun mint tumbuh berpasangan pada batang. Bunga mint berukuran kecil dengan berbagai warna mulai dari putih, kebiruan, hingga merah muda.Tanaman mint yang berusia lebih muda menghasilkan rasa yang lebih baik, sedangkan tanaman yang lebih tua cenderung terasa pahit dan liat.

Seledri


History

Pada zaman Romawi kuno, tanaman seledri dijadikan sebagai karangan bunga atau? penghias pusara orang yang telah meninggal. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, sekira tahun 1640-an, para ahli botani menyatakan bahwa daun seledri dapat dimanfaatkan sebagai sayuran.
Tanaman ini baru diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah pada tahun 1942. Tanaman ini diyakini mengandung vitamin A, C dan B1. Selain itu, seledri juga mengandung banyak mineral seperti, sodium, klorin, potasium (kalium) dan magnesium.
Tanaman seledri
Tingginya kadar sodium dalam seledri sangat berguna untuk menjaga vitalitas tubuh. Masyarakat pedesaan memnfaatkan seledri untuk menyembuhkan sakit panas pada anak-anak dengan cara menumbuk dan membalurkannya.
Sementara hasil perasan daun seledri dapat digunakan untuk menghitamkan rambut. Seledri juga diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit seperti, diare, diabetes, epilepsi, migran, buang air kecil yang mengandung darah, mencegah stroke, memperbaiki fungsi hormon, serta membersihkan darah. Jus seledri dari seledri berdaun besar bisa meningkatkan kecerdasan, mengatasi herpes, dan gondok.
Tumbuhan herbal bernama seledri ini berasal dari daerah subtrotip Eropa dan Asia. Nama ilmiahnya adalah Celery Apium gravoelens, Linn. Tumbuhan di dataran tinggi pada ketinggian di atas 900 m dari permukaan laut.
Di daerah ini, seledri tumbuh dengan tangkai dan daun yang tebal. Tanaman seledri memiliki tinggi 25-100 cm. Batang bersegi dan beralur membujur. Memiliki bunga yang banyak dengan ukuran yang kecil. Bunga-bunga tersebut berwarna putih kehijauan. Seledri digolongkan sebagai tumbuhan sayur-mayur.

Nutrion

Perlu Anda ketahui, setiap 100 gr seledri memiliki: Kalori sebanyak 20 kkal, protein 1 gram, lemak 0,1 gram, hidrat arang 4,6 gram, kalsium 50 mg, fosfor 40 mg, besi 1 mg, vitamin A 130 S1, vitamin B1 0,03 mg, dan vitamin C 11 mg.
Daun seledri banyak mengandung Apiin dan substansi diuretik yang bermanfaat untuk menambah jumlah air kencing. Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik). Sedangkan buah dan bijinya sebagai pereda kejang (antipasmodik), menurukan kadar asam urat darah, antirematik, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), afrodisak dan penenang (sedatif).
Ditegaskan dr Mieristika Rooselani dari DuraSkin, seledri memiliki kandungan gizi yang tinggi. “Kalau ngomongin seledri banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan dan kecantikan. Tanaman ini mengandung zat gizi dan fitonoutrien.
Seledri juga mengandung provitamin A (karetenoid), Vitamin B dan Vitamin C, mineral kalsium, fosfor, sodium, klor, potasium/kalium, magnesium, asparagine apigenin, kholin, saporin, minyak asiri, senyawa sedatif, (phathalide) dan serat. Herba ini bisa dijadikan obet alternatif untuk berbagai jenis penyakit,” ungkapnya.

Function

Dokter kulit dan ahli kecantikan ini menambahkan, bahwa secara medis seledri memiliki khasiat yang tinggi untuk kecantikan. Selain itu, seledri juga bisa menjadi pilihan bagai Anda yang ingin memiliki rambut indah. “Herba seledri menyumbangkan kontribusi yang besar untuk dunia kecantikan. Seledri terbukti efektif merangsang pertumbuhan dan menjaga kesehatan rambut, terutama rambut anak kecil dari baru lahir hingga usia beberapa tahun. Selain itu, seledri juga baik dikonsumsi untuk mencegah timbulnya kerutan pada wajah, melarutkan lemak dan menurunkan berat badan, sebagai antioksidan penangkal radikal bebas, menjaga kelenturan dan kekencangan kulit dan menghilangkan bau mulut,” jelasnya.


Karakteristik

Seledri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu seledri daun, seledri potongan, dan seledri berumbu. Umumnya, seledri dipanen setelah beumur 6 pekan. Tangkai daun yang agak tua dipotong 1 cm di atas pangkal daun. Daun muda dibiarkan tumbuh untuk dipanen kemudian.
Tangkai daun yang berdaging dan berair dapat dimakan mentah sebagai lalap. Sedangkan daunnya bisa digunakan untuk penyedap sup. Seledri yang tumbuh di daerah tropis memiliki ukuran batang yang kurang besar sehingga seluruh bagian tanaman digunakan sebagai sayur.


0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates