Sabtu, 26 Mei 2018

Some ingredients


Jahe

History

Sejarah Singkat Tanaman Jahe - Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbantang semu. Jahe beraal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional.
Jahe termasuk tumbuhan dalam suku temu-temuan, nama ilmiah untuk jahe adalah Zingiber officinale dan merupakan sefamili dengan temuan lainnya seperti, temu lawak nama latinnya Cucuma xanthorrizla, juga kunyit dengan nama latin Cucuma domestika. Didaerah indonesia jahe memiliki nama yang berbeda antara lain halia (Aceh), bahing (batak Karo), Jahi (Lampung), jahe (sunda), jae (jawa dan bali).

Macam-Macam Jenis Tanaman Jahe
Jahe ibagi menjadi tiga jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu:
1.      Jahe putih/kuning besar atau juga disebut Jahe gajah atau Jahe badak. Alasannya dikarnakan jenis jahe ini berimpang lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih mengembung daripada varietas yang lainnya. Jenis jahe ini biasanya dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua. Baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan.
2.      Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga Jahe sunti atau Jahe emprit. Karna ruas jahe ini kecil, agak rata sampai aga sedikit mengembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kalau ditanya kenapa kok ndak dipanen waktu muda? Jujur saya juga kurang faham, mungkin saja rasanya akan kurang mantap jika dipanen muda. Penyeban rasa pedas pada jahe karna kandungan minyak atsirinya, dan jahe enis ini memiliki yang lebih banyak dari pada jenis jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas. Disamping seratnya tinggi, jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan atau juga bisa untuk diekstrak .
3.      Jahe merah rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil daripada jahe putih kecil. Sama seperti jeha kecil, jahe merah selalu dipanen saat setelah tua dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat-obatan.

Nutrion

Jahe adalah bahan makanan maupun minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.  Jahe mengandung energi sebesar 51 kilokalori, protein 1,5 gram, karbohidrat 10,1 gram, lemak 1 gram, kalsium 21 miligram, fosfor 39 miligram, dan zat besi 2 miligram.  Selain itu di dalam Jahe juga terkandung vitamin A sebanyak 30 IU, vitamin B1 0,02 miligram dan vitamin C 4 miligram.  Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Jahe, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 97 %.

Informasi Rinci Komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi Pada Jahe :

1.      Nama Bahan Makanan : Jahe

2.      Nama Lain / Alternatif : -

3.      Banyaknya Jahe yang diteliti (Food Weight) = 100 gr

4.      Bagian Jahe yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 97 %

5.      Jumlah Kandungan Energi Jahe = 51 kkal

6.      Jumlah Kandungan Protein Jahe = 1,5 gr

7.      Jumlah Kandungan Lemak Jahe = 1 gr

8.      Jumlah Kandungan Karbohidrat Jahe = 10,1 gr

9.      Jumlah Kandungan Kalsium Jahe = 21 mg

10.  Jumlah Kandungan Fosfor Jahe = 39 mg

11.  Jumlah Kandungan Zat Besi Jahe = 2 mg

12.  Jumlah Kandungan Vitamin A Jahe = 30 IU

13.  Jumlah Kandungan Vitamin B1 Jahe = 0,02 mg

14.  Jumlah Kandungan Vitamin C Jahe = 4 mg

15.  Khasiat / Manfaat Jahe : - (Belum Tersedia)

16.  Huruf Awal Nama Bahan Makanan : J

Function

1.      Jahe sebagai bumbu dapur seperti bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit dan kembang gula. Selain untuk pelengkap dapur rimpang jaeh juga dimanfaatkan untuk minuman segar yang menghangatkan tubuh dengan aroma dan rasa pedas yang khas.
2.      Manfaat jahe adalah membantu proses pencernaan dalam tubuh kita, sebab jahe mengandung dua enzim yaitu protease dan lipase yang masing-masing bertugas mencerna protein dan lemak. Tak cuma itu kawan jahe juga digunakan untuk pengobatan kuno seperti, batuk, selesma, diare dan penyakit radang sendi tulang seperti artitis.
3.      Khasiat minuman jahe untuk kesehatan sangat besar dalam mencegah penyakit seperti, stroke dan jantung yang disebabkan perdaran darah yang terumabat, geberol pada jahe bersifat antikougulan, yaitu mencegah penggumpalan darah. Geberol juga berfungsi untuk menurunkan kadar kolestrol.
4.      Tumbuhan ini juga dapat menyembuhkan rematik , dengan cara sediakan 1 atau 2 rimpang jahe. Panaskan rimpang tersebut diatas api atau bara kemudian ditumbuk. Tempelkan tumbukan jahe pada bagian tubuh yang sakit rematik.
5.      Luka lecet, ditikam benda tajam, jatuh, terkena duri serta gigitan ular dapat diatasing dengan rimpang jahe ini. Caranya rimpang jahe merah ditumbuk dan ditambahakan sedikit garam. Kemudian letakkan pada bagian yang terluka.
6.      Dari penelitian-penelitian moderen tentang tumbuhan jahe.Hasil penelitian bahwa ekstrak jahe, baik dari jahe segar ataupun jage kering berkhasiat dalam mengatasi infeksi bakter, jamur , kejang, nyeri, luka, serta gangguan lambung, tumor, kram dan reaksi alergi.

Karakteristik

            Daun jahe berwarna hijau dan berbentuk lonjong lancip menyerupai daun rumput yang besar. Daun itu sebelah menyebelah berselingan dengan tulang daun sejajar sebagaimana tanaman monokotil yang lainnya. Daun  jahe termasuk daun tunggal. Ujung  daun jahe runcing, pangkal daun tumpul, dan tepinya rata sedangkan permukaan daunnya halus dan licin.  Daun jahe termasuk daun lengkap karena memiliki bagian-bagian berupa helaian, tangkai, dan upih daun.
Batang tanaman jahe berwarna hijau, tidak berkayu dan berair. Merupakan batang semu yang tumbuh tegak lurus. Batangnya terdiri dari seludang-seludang daun tanaman dan pelepah-pelepah daun yang menutupi daun. Bentuk batangnya bulat dan mempunyai permukaan yang dilapisi oleh bulu-bulu halus. Batang tumbuhan ini tidak memiliki percabangan. Dilihat dari panjang umurnya, tanaman ini temasuk tanaman tahunan (parennis). Batang tanaman ini mempunyai  modifikasi batang berupa rimpang.
Akar pada jahe merupakan akar serabut. Akar-akarnya tumbuh pada rimpang, yang merupakan modifikasi dari batang. Akar-akar tersebut juga memiliki bagian-bagian berupa leher akar, batang akar dan tudung akar.

Bunga  pada jahe berupa malai tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat telur. Bunga termasuk dalam bunga majemuk tunggal. Mahkota bunga berbentuk tabung,  helaiannya agak sempit, berwarna hijau kekuningan dan jumlah daun mahkotanya adalah tiga buah saling berlekatan pada bagian bawahnya. Daun kelopak berjumlah tiga buah. Termasuk bunga sempurna karena mempunyai 2 kelamin. Mempunyai 1 benang sari dan 3 putik bunga yang saling berlepasan.  Bakal buahnya tenggelam.

Paprika

History

Pada saat ini, tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L.) merupakan salah satu komoditas penting yang dibudidayakan dibawah naungan (protected cultivation). Tanaman paprika berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan dimana banyak spesies telah dibudidayakan beratus tahun sebelum Coloumbus mendarat di benua tersebut (Alberta 2004; Wein 1997). Penanaman paprika menyebar ke Eropa dan Asia setelah tahun 1500-an. Pada awal penyebaran di Eropa, tanaman paprika dibudidayakan dilahan terbuka (out dor) (Van Winden 1988). Walaupun termasuk tanaman tahunan, paprika dibudidayakan sebagai tanaman setahun didaerah beriklim temperata, tetapi di daerah tropis tanaman tersebut kemungkinan akan tumbuh dan memberikan hasil selama lebih dari beberapa tahun Wien 1997). Dalam klasifikasi tumbuhan, paprika dimasukkan ke dalam famili Solanaceae. Daunnya berukuran lebar dan berwarna hijau tua. Bentuk buah paprika mirip lonceng, sehingga dinamakan  bell pepper. Meskipun aroma buah paprika pedas menusuk, namun rasanya tidak pedas, bahkan cenderung manis, sehingga disebut sweet pepper. Paprika membutuhkan kondisi tertentu untuk pertumbuhannya, yaitu suhu 24-30 celcius pada siang hari dan 9-12 celcius pada malam hari. Meskipun demikian, tanaman itu masih dapt bertahan pada suhu  38 celcius (Hartz 2002). Di Indonesia, tanaman itu cocok ditanam pada dataran tinggi yang bersuhu 16-25 celcius (Prihmantoro dan Indriani 2000).

Nutrion

Namun terlepas dari apapun warnanya, salah satu unsur menakjubkan dari paprika adalah muatan antioksidannya yang sangat tinggi. Hanya dengan mengonsumsi 1 buah paprika saja sudah mampu memenuhi lebih dari 200% AKG akan vitamin C, dan 75% vitamin A.
Dalam 1 buah paprika berukuran sedang (sekitar 119 gr) terdapat 37 kalori, 1 gr protein, 5 gr gula, 7 gr karbohidrat, 2 gr serat, dan 5 gr sodium. Sementara untuk mineral dan vitaminnya, antara lain seperti vitamin C (152 mg), vitamin A (3726IU), vitamin B6 (0,3 mg), vitamin K (5,8 mcg), folat (54,7 mcg), niasin (1,2 mg), serta thiamin (0,1 mg).Dan yang paling mencengangkan adalah tubuh lebih dapat menyerap secara utuh vitamin dari paprika, ketimbang kalau Anda mengonsumsi vitamin melalui suplemen.

Function


Divisi : spermatophyta (tanaman berbiji)
Subdivisi: Angiospermae (biji berada dalam buah)
Kelas: Dicotyledonae (biji berkeping dua atau belah)
Ordo: Solanes
Famili: Solanaceae (Terung-terungan)
Genus: Capsicum
Spesies: Capsicum Annum
Varietas: Grossum
Tanaman cabai paprika memiliki batang yang keras dan berkayu, berbentuk bulat, halus, berwarna hijau gelap, dan memiliki percabangan dalam jumlah yang banyak. batang utama tanaman tumbuh tegak dan kuat. cabang tanaman beruas-uas dan setiap ruas ditumbuhi daun dan tunas. percabangan pada tanaman paprika lebih kompak dan lebih rimbun dibandingkan dengan percabangan pada cabai rawit atau cabai jenis lain.
Daun cabai paprika berbentuk bulat telur dengan ujung runcing dan tepi daun rata (tidak bergerigi/berlekuk). daun merupakan daun tunggal dan memiliki tulang daun menyirip. kedudukan daun agak mendatar. daun memiliki tangkai tunggal yang melekat pada batang atau cabang. jumlah daun dalam satu tanaman relatif banyak sehingga tanaman tampak rimbun. daun tanaman cabai paprika memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan daun tanaman cabai rawit.
Bunga cabai paprika merupakan bunga tunggal (soliter) dan berbentuk bintang, dengan mahkota bunga berwarna putih. bunga tumbuh menunduk pada ketiak daun. penyerbukan bunga terjadi melalui penyerbukan sendiri, namun dapat juga tejadi penyerbukan secara silang, dengan tingkat keberhasilan sekitar 56 %.
Buah akan terbentuk setelah tejadi penyerbukan. buah cabai paprika memiliki keanekaragaman bentuk, ukuran, warna, dan rasa. pada umumnya, buah cabai paprika berbentuk seperti tomat, tetapi lebih bulat dan pendek.
Biji cabai papika tedapat dalam jumlah sedikit, berbentuk bulat pipih, dan berwarna putih kekuning-kuningan. biji tersusun berkelompok dan saling melekat pada empulur. ukuran biji cabai paprika lebih besar dibanding dengan biji cabai rawit.Tanaman cabai paprika memiliki akar tunggang yang tumbuh lurus kepusat bumi dan akar serabut yang tumbuh menyebar kesamping. perakaran tanaman tidak dalam dan dapat tumbuh dan bekembang dengan baik pada tanah yang gembur, porous (mudah menyerap air), dan subur (klik link dibawah ini untuk membaca langsung dari sumbernya).[kt]
Karakteristik

Paprika atau dengan nama latin Capsicum Annum L. merupakan salah satu komoditas penting yang dibudidayakan dibawah naungan ( protected cultivation). Tanaman paprika berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Penanaman paprika menyebar ke Eropa dan Asia setelah tahun 1500-an

Sebagai kerabat dengan cabai, tanaman paprika memiliki bentuk fisik hampir sama dengan cabai. Hanya saja, tanaman paprika memiliki ukuran yang sedikit lebih tinggi dari tanaman cabai sekitar 90cm hingga 1 meter. Paprika tidak memiliki banyak cabang seperti tanaman cabai dan daun nya yang lebar. Meskipun termasuk dalam kerabat dekat cabai, skala pedas paprika hanya sekita 10-100 skala scoville.

Paprika membutuhkan kondisi tertentu untuk pertumbuhannya, yaitu dengan suhu berkisar antara 24 sampai 30 derajat celcius pada siang hari dan 9 sampai 12 derajat celcius pada malam hari. Namun tanaman paprika masih dapat bertahan pada suhu 38 derajat celcius.

Ciri Ciri Daun Paprika

Daun paprika berbentuk bulat, meruncing, dengan tepi daun rata dan tidak bergerigi. Ukuran daun paprika lebih besar dibandingkan dengan daun cabai rawit. Daun paprika merupakan daun tunggal dan memiliki tulang daun menyirip. Jumlah daun pada tanaman paprika relatif banyak sehingga tanaman terlihat rimbun. Daun paprika memiliki tangkai daun yang melekat pada batang atau cabang.

Kandungan Daun Paprika

Buah paprika banyak memiliki kandungan yang sangat penting mulai dari karaotenoid, flavonoid, asam hydroxycinnamic,asam sinamat, luteolin, alpha-karoten, quercetin, beta-karoten, lutein dan lainnya. Selain itu paprika juga kaya akan vitamin C, vitamin A, dan vitamin K. Namun tidak hanya pada buah, daun paprika pun mengadung zat- zat yang sangat penting lainnya seperti phytochemical, asam phenolic, dan capcaisin.

https://manfaatjahemerah.com/ciri-ciri-kandungan-dan-manfaat-daun-paprika/

Jagung

History

Jagung (Zea Mays) adalah salah satu  tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi. Bagi penduduk Amerika Tengah dan Selatan, bulir jagung adalah pangan pokok, sebagaimana bagi sebagian penduduk Afrika dan beberapa daerah di Indonesia.

Jagung bukanlah tanaman asli Indonesia, teori yang banyak berembang saat ini menyatakan bahwa jagung didomestikasi pertama kali oleh penghuni lembah Tehuacan, Meksiko. Bangsa Olmek dan Maya diketahui sudah membudidayakan di seantero Amerika Tengah sejak 10.000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil. Teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7.000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. Pada masa inilah berkembang jagung yang beradaptasi dengan suhu rendah di kawasan Pegunungan Andes. Sejak 2500 SM, tanaman ini telah dikenal di berbagai penjuru Benua Amerika. Era kedatangan orang-orang Eropa di akhir abad  ke-15, ternyata membawa serta jenis-jenis jagung ke Dunia Lama, baik ke Eropa maupun Asia. Pengembaraan jagung ke Asia dipercepat dengan terbukanya jalur barat yang dipelopori oleh armada pimpinan Ferdinand Magellan melintasi Samudera Pasifik. Di tempat-tempat baru inilah jagung relatif mudah beradaptasi karena tanaman ini memiliki elastisitas fenotipe yang tinggi.
Sementara itu, untuk di Indonesia, jagung memiliki banyak nama panggilan tergantung daerah budidayanya, kata "jagung" menurut Denys Lombard merupakan penyingkatan dari jawa agung, berarti "jewawut besar", nama yang digunakan orang Jawa. Beberapa nama daerah adalah jagong (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), jago (Bima), jhaghung (Madura), rigi (Nias), eyako (Enggano), wataru (Sumba), latung (Flores), fata (Solor), pena (Timor), gandung (Toraja), kastela (Halmahera), telo (Tidore), binthe atau binde (Gorontalo dan Buol), dan barelle´ (Bugis). Di kawasan timur Indonesia juga dipakai luas istilah milu, yang jelas berasal dari milho, berarti "jagung" dalam bahasa Portugis .
Para ahli berpendapat, bahwa jagung yang dibudidayakan saat ini sebagai keturunan langsung sejenis tanaman rerumputan mirip jagung yang bernama teosinte (Zea Mays). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun lalu oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea Mays ssp. mays. Proses domestikasi inilah yang pada akhirnya menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam.

Nutrion

Mengandung Kalori Tinggi Jagung manis mengandung 86 kalori per 100 g, biji jagung manis cukup tinggi gula dan kalori dibandingkan dengan sayuran lainnya. Namun, jagung segar jauh lebih rendah kalori daripada keluarga jagung lainnya seperti gandum, beras, dll.  Kalori jagung manis terutama berasal dari karbohidrat sederhana seperti glukosa, sukrosa,  dibandingkan gula kompleks seperti amilosa dan amilopektin seperti pada sereal. Jagung manis adalah sereal bebas gluten,  dan dapat digunakan dengan aman seperti halnya beras dll.
Mengandung Serat Tinggi Jagung manis memiliki profil gizi yang berkualitas tinggi yang terdiri dari serat makanan, vitamin, antioksidan selain mengandung cukup mineral. Jagung manis adalah salah satu sumber serat terbaik, 100 g biji jagung manis menyediakan 2 g atau sekitar 5% dari kebutuhan serat makanan harian.Dengan lambatnya usus untuk mencerna mencerna karbohidrat kompleks, jumlah moderat serat dalam jagung manis akan mengatur peningkatan bertahap tingkat gula darah. Namun, jagung, seperti halnya dengan nasi, kentang, dll, adalah salah satu makanan tinggi glikemik, sehingga tidak cocok sebagai bahan makanan utama pada pasien diabetes.
 Mengandung Senyawa Kimiawi Penting Warna Kuning pada jagung manis adalah pigmen fenolik flavonoid tinggi, bermanfaat sebagai antioksidan seperti beta-karoten, lutein, xanthins dan pigmen cryptoxanthin dengan vitamin A. 100 g biji jagung manis segar menyediakan 187 IU atau 6% dari kebutuhan vitamin-A harian. Secara keseluruhan, senyawa ini diperlukan untuk menjaga kesehatan membran lendir, kulit dan penglihatan. Konsumsi makanan alami yang kaya akan flavonoid akan membantu melindungi dari kanker paru dan kanker rongga mulut.
 Sumber Antioksidan Yang Baik Jagung merupakan sumber yang baik antioksidan fenolik flavonoid dan asam ferulat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asam ferulat berperan penting untuk mencegah kanker, penuaan, dan peradangan pada manusia.
 Mengandung Vitamin B Kompleks Jagung manis juga mengandung beberapa nutrisi penting dari kelompok vitamin B-kompleks, seperti thiamin, niacin, asam pantotenat, folat, riboflavin, dan piridoksin. Vitamin-vitamin ini berfungsi sebagai kofaktor untuk enzim sselama metabolisme substrat.
Kaya Mineral Penting Jagung manis mengandung jumlah yang sehat beberapa mineral penting seperti seng, magnesium, tembaga, besi, dan mangan.

Function

Beberapa manfaat jagung selain sebagai sumber karbohidrat namun sangat mengandung nutrisi yang mampu mengatasi permasalahan kesehatan. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sumber Kalori
Jagung merupakan sumber yang kaya kalori dan sering dijadikan makanan pokok. Kandungan kalori jagung adalah 342 kalori per 100 gram, yang merupakan salah satu jenis sereal yang tinggi. Hal tersebut membuatnya jagung sering dikonsumsi untuk mendapatkan berat badan yang cepat. Kondisi pertumbuhan jagung yang fleksibel, membuatnya penting bagi kelangsungan hidup puluhan negara berbasis pertanian.
2. Mengurangi resiko wasir
Kandungan serat dari satu cangkir jagung, mencukupi 18,4% serat dari jumlah harian yang dibutuhkan akan membantu mengurangi masalah pencernaan seperti sembelit dan wasir. Serat akan membantu buang air besar, yang merangsang gerak peristaltik dan bahkan merangsang produksi asam lambung dan empedu. Hal ini juga dapatmengurangi kemungkinan diare.
3. Sumber Vitamin
Jagung kaya akan manfaat vitamin b, khususnya Thiamin dan Niacin. Thiamin penting untuk menjaga kesehatan saraf dan fungsi kognitif. Kekurangan niasin dapat menyebabkan penyakit yang ditandai dengan diare, demensia dan dermatitis yang umumnya diamati pada orang kekurangan gizi. Jagung merupakan sumber asam pantotenat, karbohidrat, protein, dan lemak. Kekurangan asam folat pada wanita hamil dapat menyebabkan kelahiran bayi yang cacat tabung saraf. Biji jagung kaya akan manfaat vitamin E, sebagai antioksidan alami yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perlindungan tubuh.
4. Kaya Mineral
Jagung mengandung mineral yang melimpah dan menguntungkan tubuh. Fosfor, magnesium, mangan, seng, zat besi dan tembaga juga banyak ditemukan di semua varietas jagung. Jagung juga mengandung mineral seperti selenium, yang sulit ditemukan dalam bahan makanan lain. Fosfor sangat penting untuk mengatur pertumbuhan, kesehatan tulang dan fungsi ginjal yang optimal. Magnesium diperlukan untuk menjaga detak jantung normal dan meningkatkan kekuatan tulang.
5. Sifat Antioksidan
Menurut studi yang dilakukan di Cornell University, jagung merupakan sumber yang kaya antioksidan yang melawan radikal bebas penyebab kanker. Bahkan, tidak seperti banyak makanan lain, memasak makanan dapat meningkatkan jumlah antioksidan dalam jagung manis. Manfaat antioksidan telah terbukti mengurangi kanker karena kemampuan mereka untuk menginduksi apoptosis pada sel kanker, sementara sel-sel sehat tidak terpengaruh. Hal tersebut sangat relevan ketika phytochemical adalah sumber antioksidan, yaitu bahan kimia yang tinggi dalam jagung.
6. Melindungi Jantung
Menurut peneliti, minyak jagung telah terbukti memiliki efek anti-aterogenik pada tingkat kolesterol, sehingga mengurangi risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Minyak jagung, khususnya, adalah cara terbaik untuk meningkatkan kesehatan jantung, dan ini berasal dari fakta bahwa jagung dekat kombinasi asam lemak yang optimal. Hal ini memungkinkan asam lemak omega-3 untuk menanggalkan yang merusak kolesterol “jahat” dan menggantinya di situs mengikat. Ini akan mengurangi kemungkinan arteri menjadi tersumbat, akan mengurangi tekanan darah, dan mengurangi perubahan serangan jantung dan stroke.
7. Mencegah Anemia
           
Vitamin B12 dan asam folat hadir dalam jagung, untuk mencegah anemia yang disebabkan oleh kekurangan vitamin ini. Jagung juga memiliki tingkat zat besi yang signifikan dan merupakan salah satu mineral penting yang dibutuhkan untuk membentuk sel darah merah baru. Kekurangan zat besi adalah salah satu penyebab utama anemia juga.
8. Menurunkan Kolesterol LDL
Menurut Journal of Nutritional Biochemistry, konsumsi minyak kulit jagung akan menurunkan kolesterol LDL, dengan mengurangi penyerapan kolesterol dalam tubuh. Penurunan kolesterol LDL tidak berarti pengurangan kolesterol HDL, yang dianggap “kolesterol baik” dan memiliki berbagai efek yang menguntungkan pada tubuh, termasuk pengurangan penyakit jantung, pencegahan dan aterosklerosis.
9. Vitamin A
Warna kuning pada jagung merupakan sumber yang kaya beta karoten, untuk membentuk vitamin A dalam tubuh dan sangat penting untuk memelihara mata dan kulit. Beta karoten merupakan sumber vitamin A karena dikonversi dalam tubuh, tetapi hanya dalam jumlah yang dibutuhkan tubuh. Vitamin A bisa menjadi racun jika terlalu banyak dikonsumsi, sehingga menurunkan vitamin A melalui transformasi beta karoten sangat ideal. Manfaat vitamin A juga berguna bagi kesehatan kulit dan lendir membran, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
10. Mengontrol Diabetes dan Hipertensi

Makan buah-buahan yang lebih organik dan sayuran seperti jagung, telah dianggap berkaitan dengan penurunan tanda-tanda diabetes. Penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi biji jagung dapat membantu pengelolaan insulin dan efektif terhadap hipertensi karena adanya phytochemical fenolik di seluruh jagung. Fitokimia dapat mengatur penyerapan dan pelepasan insulin dalam tubuh, yang dapat mengurangi kemungkinan pasien untuk membantu  mempertahankan gaya hidup yang lebih normal.
Pada masyarakat sekitar Jawa Timur dan Madura, jagung dijadikan makanan pokok bagi penduduknya, karena kandungan karbohidratnya yang mempu menggantikan manfaat nasi. Kandungan karbohidratnya yang tinggi ini menjadikannya sebagai salah satu makanan pokok di negara maju seperti Amerika. Beberapa mineral penting juga sangat kaya pada jagung. Selain itu pengolahan jagung juga sebenarnya sangat baik, karena jagung sangat nikmat apabila dibakar ataupun direbus, tanpa minyak dan bebas kolesterol.
Banyak manfaat jagung yang akan kita peroleh dengan mengkonsumsi jagung. Mulailah untuk mempertimbangkan jagung untuk makanan pokok.
Karakteristik
1.   Biji jagung
         Dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi bagi manusia terutama pada masyarakat miskin ketika harga pangan mahal. Agar menarik dapat dibuat berbagai bentuk makanan berupa nasi jagung (brabuk = Bahasa Jawa), bubur jagung, jagung bakar, bakwan jagung, dapat juga dibuat dalam bentuk instan.Jika panen berlimpah dapat pula digunakan sebagai pakan ternak atau sebagai sumber energi biofuel. Sekarang makanan jagung berbentuk bubur dapat digunakan untuk makanan penderita kencing manis hingga menjadi makanan di hotel berbintang. Biji jagung juga dapat disimpan dalam bentuk tepung atau butiran yang dapat bertahan lama (± 6 bulan ).
         Jagung sangat direkomendasikan bagi para perokok karena mengandung betacryptoxanthin yang dapat menurunkan resiko kanker paru – paru. Menurut journal cancer epidemiology, biomarkers and prevention orang yang banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung betacryptoxanthin terbukti mengalami penurunan resiko kanker paru – paru sebesar 27%, hasil yang sama juga menunjukkan  bahwa perokok yang mengkonsumsi jagung mengalami penurunan kanker paru – paru sesebesar 37% dibandingkan dengan perokok yang kurang mengkonsumsi jagung
2.      Batang jagung
            Batang jagung yang tua dapat dikeringkan digunakan sebagai bahan bakar yang menjadi energi alternatif untuk memasak di pedesaan.
3.      Daun jagung
            Digunakan sebagai pakan ternak dan pupuk hijau atau kompos baik pada jagung yang sudah diambil tongkolnya atau tanaman jagung muda yang diduga tidak menghasilkan biji. Seperti batang jagung, daun jagung yang telah dikeringkan juga dapat digunakan sebagai bahan bakar.
4.      Pembungkus biji jagung
            Baik pembungkus maupun tongkolnya dapa diunkan sebagai pakan ternak atau jika dikeringkan dapat digunakan sebagai bahan bakar.
5.      Rambut jagung
            Menurut penelitian siswa SMA 1 Kudus ternyata rambut jagung dapat digunakan sebagai obat kencing manis. Selain itu rambut jagung juga dapat digunakan sebagai obat darah tinggi.


0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates