Rabu, 07 November 2018

Describe some ingredients part 01

Explanation of some ingredients

Tourism Polytechnic of Makassar

Culinary Arts Management “5th semester”

Tuesday , 07 November 2018


Sawi Putih

History
Catatan sejarah memperkirakan bahwa sawi putih pertama kali dibudidayakan berabad-abad lalu di benua Asia, khusnya di Tiongkok dan Korea.
Budidaya ini diduga berawal pada abad ke-15.Kemudian, pada abad ke-19, baru diperkenalkan ke benua Amerika hingga menyebar dan dibudidayakan di seluruh dunia.Sayur ini disebut sawi putih karena warna daunnya yang cenderung putih atau hijau muda.


Nutrion

Kandungan Gizi
Ada banyak keuntungan yang diperoleh jika mengkonsumsi sawi yaitu dari manfaat kandungan gizinya. Sawi memiliki kandungan gizi yang banyak diantaranya vitamin A, kalsium, magnesium, kalium, fosfor, protein, vitamin C, vitamin K dan zat besi.


Function

1.      Sawi bermanfaat untuk Kesehatan rambut dan kulit
Bahaya kurangnya mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi adalah bisa mempengaruhi seberapa efisien tubuh menggunakan energi, membuat rambut menjadi tidak sehat dan lain-lain. Bila rambut ingin terlihat sehat, cukupi asupan makanan yang kaya akan zat besi seperti sawi. Selain itu, selalu merawat rambut dengan benar.
Sawi juga merupakan salah satu sayuran yang bagus untuk kulit. Karena sawi memiliki kandungan vitamin A dan C. Vitamin A yang terdapat didalamnya sangat dibutuhkan untuk produksi sebum sehingga rambut akan menjadi lembab. Sedangkan vitamin C yang terdapat dalam sawi sangat diperlukan untuk memelihara kolagen, memberikan struktur pada rambut dan kulit.

2.      Manfaat Sawi untuk Mencegah kanker
Kandungan senyawa sulfur yang dikenal sebagai glucosinolates yang berfungsi untuk menghambat proses kanker pada tahap perkembangan yang berbeda untuk kanker prostat, payudara dan paru-paru.

3.      Sawi membantu Menjaga Kesehatan tulang
Kekurangan asupan vitamin K berisiko lebih tinggi karena patah tulang. Oleh karena itu cukupi asupan makanan yang mengandung vitamin K seperti sawi. Karena vitamin K berfungsi dapat membantu menjaga kesehatan dan massa tulang, maka bisa mencegah osteoporosis dini.

4.      Mengatasi peradangan dan pembentukan plak di arteri
Kandungan fitonutrien dan queretin yang terdapat dalam sawi dapat membantu mengatasi masalah peradangan. Kedua kandungan tersebut juga bermanfaat untuk membantu mencegah timbulnya plak di daerah arteri.

5.      Manfaat Sawi untuk Mengurangi resiko diabetes tipe 2
Mengkonsumsi sawi secara rutin setiap hari bermanfaat daat mengurangi resiko diabetes tipe 2. Hal ini dikarenakan sawi memiliki kandungan antioksidan berfungsi sebagai alpha lipoic acid yang bermanfaat untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Kandungan ini juga bermanfaat dapat mencegah oksidatif stres dan meningkatkan sensitivitas insulin.


Karakteristik
Sawi putih ( Brassica pekinensia L) termasuk jenis tanaman sayuran daun dan tergolong ke dalam tanaman semusim ( berumur pendek). Tanaman tumbuh pendek dengan tinggi sekitar 26 cm-33 cm atau lebih, tergantung dari varietasnya. Tanaman sawi putih membentuk krop, yaitu kumpulan daun-daun yang membentuk kepala.
Tanaman sawi putih berakar serabut yang tumbuh dan berkembang secara menyebar ke semua arah di sekitar permukaan tanah, sehingga perakarannya sangat dangkal pada kedalaman sekitar 5 cm. Tanaman sawi putih tidak memiliki akar tunggang.Perakaran tanaman sawi putih dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada tanah yang gembur, subur, mudah meyerap air, dan kedalaman tanah ( solum tanah) cukup dalam.
Tanaman sawi putih memiliki batang sejati pendek  dabn bersayap terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Batang sejati bersifat  tidak keras dan berwarna keputih-putihn. Batang sejat memiliki ukuran panjang 1,5 cm, dan diameternya 3,5 cm. Pada umumnya batang sawi putih bercabang.

Daun tanamn sawi putih berbentuk bulat panjang (lonjong) dan agak lebar, kasar, berkerut-kerut, berbulu halus sampai kasar ( namun ada yang berdaun halus dan tidak berbulu), berwarna hijau muda sampai hijau tua.
Daun memiliki tangkai daun yang panjang, berwwarna putih,, agak lebar dan pipih, bersifat lemas dan halus. Pelepah-pelepah tersusun saling membungkus dengan pelepah-pelepah daun yang lebih muda sehingga membentuk kepala (krop), akan tetapi pada daun-daun tua (paling bawah) membuka.
Di samping itu, daun juga memiliki tulang-tulang daun yang menyirip dan bercabang-cabang.Daun tanaman sawi putih merupakan bagian tanaman yang dikonsumsi dalam berbagai bentuk makanan, terutam bagian kropnya (kumpulan-kumpulan daun yangmembentuk kepala).



Galangan (lengkuas)

History
Lengkuas atau laos (Lenguas galanga atau Alpinia galanga) adalah jenis umbi tanaman yang dapat hidup di dataran rendah dan dataran tinggi (sampai ketinggian kurang lebih 1200 meter diatas permukaan laut). Lengkuas merupakan tanaman Asia yang mirip dengan kunyit atau jahe, masuk dalam keluarga rimpang. Lengkuas dikenal karena aromanya yang tajam dan rimpangnya tumbuh sebagai batang  di bawah tanah. Jika bonggol rimpangnya,  rasanya akan sedikit manis, pedas dan panas. Lengkuas memiliki tingkat kepedasan yang tajam yang bisa membuat seseorang terbatuk batuk.

Lengkuas memiliki rimpang aromatik yang digunakan sebagai obat herbal dan dikenal sebagai rempah bumbu dapur untuk penyedap masakan. Lengkuas termasuk terna tumbuhan tegak yang tinggi batangnya mencapai 2-2,5 meter.

Ada 2 jenis tumbuhan lengkuas yang dikenal yaitu varitas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan varitas berimpang umbi merah. Lengkuas berimpang umbi putih inilah yang dipakai penyedap masakan, sedang lengkuas berimpang umbi merah biasanya digunakan sebagai obat.

Lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri dari susunan pelepah-pelepah daun. Daun-daunnya berbentuk bulat panjang dan antara daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri dari pelepah-pelepah saja, sedangkan bagian atas batang terdiri dari pelepah-pelepah lengkap dengan helaian daun. Bunganya muncul pada bagian ujung tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma yang khas.


Nutrion

Kandungan Alpinia galanga
Lengkuas (Alpina galanga) merupakan salah satu jenis tanaman obat yang mempunyai  banyak nama, diantaranya Greater galingale (Inggris), Lengkuas (Indonesia), Laos (Jawa), dan Laja (Sunda). Tanaman ini dikenal sebagai tanaman yang kayaakan kandungan kimia yang tentunya memiliki manfaat dalam beberapa aspek kehidupan manusia. Beberapa zat kimia yang sudah diketahui terkandung dalam tanaman ini umunya berada pada bagian rimpangnya. Berikut adalah beberapa zat kimia yang terkandung dalam lengkuas:
1.      Minyak terbang
2.      Pinen
3.      Metil sinamat
4.      Kaemferida
5.      Minyak atsiri
Kandungan minyak asiri pada rimpang lengkuas, berwarna kuning kehijauan, berbau khas dan rasanya pahit serta terasa dingin di lidah.
6.      Basonin
Basonin dikenal memiliki efek merangsang semangat pada tubuh manusia.
7.      Eugenol
Eugenol dikenal memiliki efek mencegah ejakulasi prematur, anti jamur Candica albicans, anti kejang analgetik, anestetik, dan penekan pengendali gerak.
8.      Galangan
Galangan meredakan rasa lelah, anti mutagenik, penghambat enzim siklo-oksigenase dan lipoksogenase.
9.      Galangol
Galangol dapat merangsang semangat dan menghangatkan tubuh.
10.  Saponin, Tannin dan Flavonoida
Merupakan zat yang berperan sebagai anti bakteri.



Function

Lengkuas tumbuh sebagian besar di negara-negara Asia Tenggara. Pertama kali dipanen untuk digunakan dalam memasak dan obat-obatan di Cina dan jawa. Tetapi, di abad pertengahan lengkuas sudah digunakan secara luas di wilayah Eropa.

Selama abad ke 13-14, lengkuas digunakan oleh orang-orang Turki sebagai campuran minuman teh, dan oleh orang-orang Arab sebagai stimulan untuk kuda-kuda mereka. Di wilayah timur, lengkuas digunakan sebagai obat infeksi hidung. Di Eropa dan Asia kegunaan lengkuas sebagai perangsang nafsu makan. Sedangkan di Indonesia tanaman ini dijadikan campuran bumbu.

Berikut adalah beberapa manfaat lain dari lengkuas:
·         Mengandung anti-inflamasi yang bermanfaat dalam pengobatan bisul dan radang sendi.
·         Membantu meringankan ketidaknyamanan karena peradangan pada perut atau bisul.
·         Mencegah mabuk laut dan mual dengan konsumsi dikunyah selagi segar.
·         Meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh.
·         Jika diare, kunyah beberapa iris lengkuas segar sebagai pengobatan alternatif.
·         Sebagai obat homeopati.
·         Sumber zat besi, natrium, vitamin A, vitamin C dan serat..


Karakteristik

Lengkuas atau laos (Alpinia galanga) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang bisa hidup di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Umumnya masyarakat memanfaatkannya sebagai campuran bumbu masak dan pengobatan tradisional. Pemanfaatan lengkuas untuk masakan dengan cara mememarkan rimpang kemudian dicelupkan begitu saja ke dalam campuran masakan, sedangkan untuk pengobatan tradisional yang banyak digunakan adalah lengkuas merah Alpinia purpurata K Schum.

Lengkuas adalah terna tegak yang tingginya 2 m atau lebih. Batangnya yang muda keluar sebagai tunas dari pangkal batang tua. Seluruh batangnya ditutupi pelepah daun. Batangnya ini bertipe batang semu. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, berbentuk daun lanset memanjang, ujungnya runcing, pangkalnya tumpul, dan tepinya rata. Ukurannya daunnya adalah: 25-50 cm × 7-15 cm. Pelepah daunnya berukuran 15-30 cm, beralur, dan berwarna hijau. Perbungaannya majemuk dalam tandan yang bertangkai panjang, tegak, dan berkumpul di ujung tangkai. Jumlah bunga di bagian bawah lebih banyak daripada di atas tangkai, dan berbentuk piramida memanjang. Kelopak bunganya berbentuk lonceng, berwarna putih kehijauan. Mahkota bunganya yang masih kuncup pada bagian ujung warnanya putih, dan bawahnya berwarna hijau.

Buahnya termasuk buah buni, bulat, keras, dan hijau sewaktu muda, dan coklat, apabila sudah tua. Umbinya berbau harum, ada yang putih, juga ada yang merah. Menurut ukurannya, ada yang besar juga ada yang kecil. Karenanya, dikenal 3 kultivar yang dibedakan berdasarkan warna dan ukuran rimpangnya. Rimpangnya ini merayap, berdaging, kulitnya mengkilap, beraroma khas, ia berserat kasar, dan pedas jika tua. Untuk mendapatkan rimpang muda yang belum banyak seratnya, panen dilakukan pada saat tanaman berusia 2,5-4 bulan.



Kencur

History
Kencur digunakan sebagai bahan dasar tradisional selama ratusan tahun. Sejak jaman dahulu kencur telah dikenal sebagai tanaman obat yang banyak digunakam untuk membantu mengobati berbagai penyakit. Kencur (kaempferia galanga L) adalah salah satu jenis tanaman obat yang tergolong dalam suku temuan(zingiberacaea). Kencur mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulant. Nama kencur berasal dari bahasa sansekerta, kachora yang berarti temu putih (curcuma zedoaria).
Manfaat kencur yang utama adalah sebagai tanaman herbal atau disebut juga tanaman apotik hidup. Kencur merupakan jenis tanam temu-temuan (zingiberaceae).tanaman kencur dapat mudah tumbuh di daerah dataran pegunungan yang tanahnya gembur. Tumbuh menggeletak pada permukaan tanah dan tumbuh dengan helaian daun yang jarang. Kencur adalah tanaman yang sering digunakan dalam pembuatan obat tradisional atau lebih sering disebut dengan jamu. Kencur masih memiliki kerabat dengan jahe, kunyit, dan sebagainya. Kencur merupakan tanaman rumput kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yang tanahnya gembur atau tidak terlalu banyak air. Tanaman ini tumbuh dan berkembang pada musim tertentu yaitu pada musim penghujan, juga tidak di tanam atau di kebun yang cukup sinar matahari dan tidak terlalu basah.




Nutrion
Kandungan kimia rimpang kencur telah dilaporkan oleh Afriastini,1990 yaitu (1) etil sinamat, (2) etil p-metoksisinamat, (3) p-metoksistiren, (4) karen (5) borneol, dan (6) parafin. Diantara kandungan kimia ini, etil p-metoksisinamat merupakan komponen utama dari kencur (Afriastini,1990). Tanaman kencur mempunyai kandungan kimia antara lain: minyak atsiri 2,4-2,9% yang terjadi atas etil parametoksi sinamat (30%). Kamfer, borneol, sineol, penta dekana. Adanya kandungan etil para metoksi sinamat dalam kencur yang merupakan senyawa turunan sinamat (Inayatullah,1997 dan Jani, 1993).


Function

Manfaat yang diperoleh dari penanaman kencur adalah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang sekaligus menambah penghasilan petani. Dari rimpang kencur ini dapat diperoleh berbagai macam keperluan yaitu: minyak atsiri, penyedap makanan minuman dan obat-obatan. Berbagai jenis makanan mempergunakan sedikit rimpang atau daun kencur sehingga memberikan rasa sedap dan khas yaitu dalam pembuatan gado-gado, pecal dan urap. Rimpang kencur yang digerus bersama- sama beras kemudian diseduh dengan air masak dan diberi sedikit gula atau anggur dapat digunakan sebagai minuman. Minuman ini berguna bagi kesehatan tubuh, jenis minuman ini sudah diperiksa dipabrik-pabrik berupa minuman beras kencur. Rimpang kencur di pergunakan untuk meramu obat-obatan tradisional yang sudah banyak di produksi oleh pabrik-pabrik jamu maupun dibuat sendiri, rimpang mempunyai khasiat obat antara lain untuk menyembuhkan batuk dan keluarnya dahak, mengeluarkan angin dari dalam perut, bisa juga untuk melindungi pakaian dari serangga perusak, caranya rimpang kering kencur disimpan diantara lipatan-lipatan kain (Afrianstini,1990). Kencur (Kamferia galanga L) adalah salah satu jenis temu-temuan yang banyak dimanfaatkan oleh rumah tangga dan industri obat maupun makanan serta minuman dan industri rokok kretek yang memiliki prospek pasar cukup baik. Kandungan etil pmetoksisinamat (EPMS) didalam rimpang kencur menjadi bagian yang penting didalam industri kosmetik karena bermanfaat sebagai bahan pemutih dan juga anti eging atau penuaan jaringan kulit (Rosita,2007).


Karakteristik

Semak, tahunan, akar serabut, cokelat kekuningan. Tinggi mencapai 20 cm. Batang semu, pendek, membentuk rimpang, cokelat keputih-putihan. Daun tunggal, bentuk lonjong, panjang 7-15 cm, lebar 2-8 cm, ujung runcing, pangkal berlekuk, tepi rata, hijau, susunan berhadapan, tumbuh menggeletak di atas permukaan tanah. Bunga tunggal, bentuk terompet, panjang 2,5-5 cm, bibir bunga (labellum) lembayung dengan warna putih lebih dominan, benang sari panjang ± 4 mm, kuning, putik putih keunguan (Steenis, 1981).


0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates