Minggu, 11 November 2018

describe some ingredients part 05


Explanation of some ingredients

Tourism Polytechnic of Makassar

Culinary Arts Management “5th semester”

Tuesday , 18 september 2018


Selada

History

Selada memiliki nama latin Lactuca sativa, dari famili Asteraceae. Tumbuhan ini biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropika. Bangsa Yunani kuno mempercayai kalau selada itu mengandung zat yang mempermudah tidur. Diktator Kaisar Domintiantus (81-91M) menyiksa tamunya dengan memaksa mereka terjaga setelah memberi selada pada awal pesta. Popularitas selada lalu berlanjut ke zaman Romawi, dengan memanfaatkan zat gizi yang ada di dalam selada. Kaisar Augustus Caesar membangun patung selada sebagai pujian karena telah menyembuhkannya dari penyakit setelah memakannya. Dulu di Roma, biasanya mereka memulai perjamuan dengan selada untuk meningkatkan nafsu makan. Selada pertama kali diperkenalkan ke Amerika oleh Christopher Columbus ketika ia berlayar ke ‘blue ocean’ pada tahun 1492.

Jenis-Jenis Selada

Menurut Alan Davidson, selada dibagi menjadi empat varietas yang berbeda, berdasarkan pada bentuk daunnya. Ada varietas capitata, longifolia, crispa, dan asparagina.
           
Capitata mencakup selada kepala renyah dan kepala mentega. Selada kepala renyah ini biasanya kita kenali dengan nama crisphead lettuce maupun iceberg lettuce. Kalau selada mentega, biasa kita kenal dengan butterhead lettuce. Selada kepala mentega kadang-kadang disebut selada kubis. Varietas ini biasanya lebih banyak ditanam. Varietas ini juga lebih disukai konsumen karena aroma dan daunnya yang lembut. Tapi, selada jenis ini agak lebih gepeng dan menghasilkan kepala yang kurang padat dibanding selada kepala renyah.

Selada varietas longifolia disebut juga selada cos, dan biasanya juga dikenal dengan romaine lettuce. Selada jenis ini memiliki daun memanjang, kasar, dan bertekstur renyah, dengan tulang daun tengah lebar dan jelas. Bedanya dengan selada kepala renyah dan kepala mentega adalah, susunan daun selada jenis ini tidak membentuk kepala.

Lalu ada varietas crispa, atau selada daun longgar. Jenis selada ini sangat beragam ukuran, warna, dan tekstur daunnya. Sebagian memiliki daun lembut dan renyah, sebagian berdaun lembut, sementara yang lainnya di antara keduanya.

Varietas yang terakhir yaitu asparagina, atau selada batang, tapi selada ini biasa disebut juga dengan celtuce. Jenis selada ini tumbuh dengan memiliki batang yang tebal. Selada ini populer di Cina dengan sebutan Wosun atau Woju. Ukuran batang selada batang pada saat dipanen biasanya memiliki panjang sekitar 15-20 cm dan diameter sekitar 3-4 cm.


Nutrion

Kandungan Gizi
Selada merupakan sumber yang baik bagi klorofil dan vitamin K. Kaya garam mineral dengan unsur-unsur alkali sangat mendominasi. Hal ini yang membantu menjaga darah tetap bersih, pikiran dan tubuh dalam keadaan sehat.

Selada berdaun kaya akan lutein dan beta-karoten. Juga memasok vitamin C dan K, kalsium, serat, folat, dan zat besi. Vitamin K berfungsi membantu pembekuan darah. Nutrisi lainnya adalah vitamin A dan B6, asam folat likopen, kalium, dan zeaxanthin. Selada mengandung alkaloid yang bertanggung jawab untuk efek terapeutik.

Meskipun semua varietas selada memiliki kalori rendah, namun memiliki kandungan gizi yang berbeda. Selada sebagai sumber baik kolin. Selada Romain yang paling padat nutrisi dari semua varietas dan merupakan sumber vitamin A, B1, B2 dan C, asam folat, mangan dan kromium. Selada merah mendapat warna merah dari pigmen yang disebut antosianin. Pigmen ini berfungsi sebagai antioksidan, menghilangkan radikal bebas yang merusak sel. Beberapa peneliti menemukan berbagai selada merah mengandung flavonoid, yang merupakan antioksidan kuat.


Function

Menjaga berat badan

Selada sangat baik untuk pelaku diet karena sangat rendah kalori, rata-rata hanya 1- - 50 per porsi. Selada juga kaya air, memungkinkan tubuh untuk terhidrasi. Selada juga mengandung serat, yang membantu pencernaan dan memberi rasa kenyang lebih lama.

Membantu penderita sembelit

Selada mengandung serat makanan yang dapta membantu usus bergerak lebih mudah sehingga membantu pencernaan. Selada juga terbukti mengobati gangguan asam lambung, arthritis, katarak, masalah peredaran darah, dan kolitis.

Membantu dalam pemulihan jaringan

Selada tinggi akan kandungan magnesium. Elemen ini memiliki peran penting dalam pemulihan jaringan, saraf, otak, dan otot. Juga berkontribusi memperpendek waktu pemulihan. Makan selada bisa mempercepat bangkitnya kembali otot-otot lelah, jaringan, dan saraf.

Menenangkan gairah s3ksual

Para peneliti di Universitas California menunjukkan serangkaian percobaan yang hasilnya selada memiliki efek menenangkan pada gairah s3ksual, yang berpengaruh kuat pada peningkatan tingkat kesuburan. Meskipun temuan ini tampak kontroversial, selada sering disarankan untuk membantu pria yang menderita ejakulasi dini.

Menyediakan nutrisi selama kehamilan dan menyusui

Asam folat dalam selada membantu mencegah anemia megaloblastik selama kehamilan. Ini ditunjukkan dalam serangkaian percobaan pada ibu yang rajin mengonsumsi selada bebas dari anemia gizi. Makan selada juga memiliki pengaruh besar atas sekresi hormon progesteron. Makan selada dengan bayam, asparagus, kacang polong, dan kembang kol meningkatkan asam folat atau vitamin B dari menu makanan. Sekitar 300 – 500 mcg vitamin ini diperlukan selama trimester terakhir kehamilan. Kekurangan vitamin ini menyebabkan anemia megaloblastik.

Melawan penyakit

Selada mengandung beta-karoten yang merupakan pejuang melawan penyakit. Penyakit tertentu seperti katarak, stroke, penyakit jantung, dan kanker dapat dilawan dengan makan selada.



Karakteristik

Selada memiliki sistem perakaran tunggang dan serabut.  Akar serabut menempel pada batang dan tumbuh menyebar ke semua arah pada kedalaman 20-50 cm atau lebih.  Daun selada memiliki bentuk, ukuran dan warna yang beragam tergantung varietasnya.  Tinggi tanaman selada daun berkisar antara 30-40 cm dan tinggi tanaman selada kepala berkisar antara 20-30 cm (Saparinto, 2013).

Umur panen selada berbeda-beda menurut kultivar dan musim, umurnya berkisar 30-85 hari setelah pindah tanam.  Bobot tanaman sangat beragam, mulai dari 100 g sampai 400 g.  Panen yang terlalu dini memberikan hasil panen yang rendah dan panen yang terlambat dapat menurunkan kualitas.  Secara umum selada yang berkualitas bagus memiliki rasa yang tidak pahit, aromanya menyegarkan, renyah, tampilan fisik menarik serta kandungan seratnya rendah (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).

Akar Tanaman Selada

Tanaman selada memiliki system perakaran tunggang dan serabut. Akar serabut menempel pada batang, tumbuh menyebar, ke semua arah pada kedalaman 20-30 cm atau lebih. Sebagian besar hara yang dibutuhkan tanaman oleh akar serabut. Sedangkan akar tunggalnya tumbuh lurus ke pusat bumi.

Daun Tanaman Selada

Daun selada memiliki bentuk, ukuran warna yang beragam, tergantung varietasnya. Daun krop berbentuk bulat dengan ukuran daun yang lebar, bewarna hijau terang dan hijau agak gelap. Daun selada memiliki tangkai daun yang lebar dengan tulang daun yang menyirip. Tangkai daun bersifat kuat dan halus. Daun bersifat lunak dan renyah apabila dimakan, serta memiliki rasa yang cukup manis. Daun selada umumnya memiliki panjang 20-25 dan lebar 15 cm.

Batang Tanaman Selada

Tanaman selada memiliki batang sejati. Batang selada skrop sangat pendek dibanding dengan selada daun dan selada batang. Batangnya hampir tidak terlihat dan terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah. Diameter batang selada krop juga lebih kecil yaitu berkisar antara 2-3 cm dibanding dengan selada batang yang diameternya 5,6-7 cm dan selada daun yang diameternya 2-3 cm.

Bunga selada Tanaman Selada

Bunga Selada berbentuk dompolon (inflorescence). Tangkai bunga bercabang banyak dan setiap cabang akan berbentuk anak cabang. Pada dasar bunga terdapat daun-daun kecil, namun semakin ke atas daun tersebut tidak muncul. Bunganya berwarna kuning. Setiap krop mengandung sekitar 10-25 floret atau anak bunga yang mekarnya serentak [4]. Biji selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, agak keras, bewarna coklat, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang 4 mm dan lebar 1 mm. Biji selada merupakan biji tetutup dan berkeping dua, dan dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman.

Iklim Selada dapat tumbuh didataran tinggi maupun rendah. Namun hampir semua tanaman selada lebih baik diusahakan di dataran tinggi, suhu optimum bagi pertumbuhan adalah 15-20cc [2]. Derajat keasaman (PH) untuk pertumbuhan tanaman selada adalah berkisar 6,5 sampai 7,5.

Selada yang tergolong spesies lactuca sativa memiliki banyak varietas, yang telah dikembangkan dan dibudidayakan oleh masyarakat. Di antaranya ada varietas yang berkrop, yaitu yang membentuk kumpulan daun-daun yang saling merapat membentuk bulatan menyerupai kepala, dan ada varietas yang helaian daunnya lepas tidak merapat membentuk bulatan. Masing-masing varietas memiliki ciri-ciri yang khusus.



Labu Kuning (Pumpkin)

History

Buah yang kaya akan β Caroten ini bukan tanaman asli Indonesia, tanaman ini berasal dari benua Amerika, yaitu Peru dan Meksiko. Hasil ekspedisi Nikolai Ivanovich vavilov, seorang ahli botani soviet, memastikan sentrum utama asal tanaman labu-labuan Cucurbitaceae adalah kawasan Amerika Tengah dan Selatan. Di Meksiko Selatan dan Amerika Tengah ditemukan jenis labu besar (Cucurbita Moschata Duch ex Por) dan dikawasan Peru, Ekuador, serta Bolivia terdapat jenis Cucurbita Maxima. Sumber lain menyebutkan daerah asal tanaman labu-labuan adalah kawasan Timur Dekat. Fakta ini diperkuat oleh Vavilov, bahwa di wilayah Asia Kecil, Trans-Caucasia, Iran, dan dataran tinggi Turkeminstan ditemukan Cucurbita pepa yang juga kerabat dengan labu besar.

Sejalan dengan perkembangan zaman, aneka jenis labu besar meluas ditanama di daratan Eropa yang beriklim substropis. Kemudian tanaman ini menyebar keberbagai negara beriklim tropis di Asia. Pusat penyebaran tanaman labu besar di Asia adalah Indonesia, Jepang, Filipina, Taiwan, Thailand, dan Malaysia.

Di Indonesia labu kuning dapat dijumpai diberbagai daerah kepulauan nusantara, penyebarannya yang merata dikarenakan cara penanaman dan pemeliharaannya mudah. Produktifitas labu kuning dapat mencapai 20-40 ton buah per hektar. Salah satu provinsi yang dapat menjadi sentra pembudidayaan dan pengolahan labu kuning adalah Kalimantan Timur. Labu kuning telah dikenal masyarakat sebagai bahan untuk sayuran, dodol, dan kolak. Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura potensi labu kuning di Kalimantan Timur adalah 1.752 ton, dengan luas areal penanaman 388 Ha. Tingginya produktivitas labu kuning belum diiringi dengan pemanfaatan labu kuning secara optimal.

Dengan kemajuan zaman dan teknologi, labu kuning dapat dijadikan pangan alternatif untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat dan serat. Selain itu daun, biji, dan daging buah labu kuning dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan berbagai makanan seperti dodol, permen, manisan, roti, teh, kuaci, dan lain-lain. Bila dikembangkan dengan cara yang modern dan didukung oleh teknologi terkini labu kuning dapat menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.


Nutrion

Jenis Nutrisi / Gizi
Kandungan
AKG%
Kalori
26 kcal
Karbohidrat
6,5g
Air
91,6g
Protein
1g
Gula
2,76g
Serat
0,5g
Lemak
0,1g
Vitamin A
426 μg
53%
Vitamin C
9mg
11%
Vitamin D
0µg
Vitamin E
0,44
3%
Vitamin K
1,1µg
1%
Vitamin B1 (Thiamine)
0,05mg
4%
Vitamin B2 (Riboflavin)
0,11mg
9%
Vitamin B3 (Niacin)
0,6mg
4%
Vitamin B5 (Panthothenic acid)
0,298mg
6%
Vitamin B9 (Folat)
16µg
4%
Kalsium
21mg
2%
Zat Besi
0,8mg
6%
Magnesium
12mg
3%
Fosfor
44mg
6%
Potassium (Kalium)
340mg
7%
Sodium
1mg
0%
Seng (Zinc)
0,32mg
3%


Function

1. Menjaga Kesehatan Mata
Buah Labu Kuning mengandung Vitamin A terutama Beta Karoten tinggi yang sangat bermanfaat untuk membantu meningkatkan kesehatan penglihatan yang optimal dan mengurangi risiko berbagai penyakit mata yang dikarenakan oleh faktor usia. Secangkir Labu Kuning dapat memenuhi 200% Vitamin A yang dibutuhkan oleh tubuh kita.

2. Menurunkan Risiko Penyakit Kanker
Pigmen yang dikenal sebagai Beta Karoten merupakan penyebab Buah Labu Kuning berwarna oren kekuningan. Beberapa penelitian menunjukan bahwa Beta Karoten adalah antioksidan yang dapat menurunkan resiko penyakit kanker terutama kanker prostat, kanker usus besar dan kanker paru-paru.

3. Menjaga Kesehatan Jantung
Buah yang disebut dengan Pumpkin dalam bahasa Inggris ini mengandung Serat, Vitamin dan Kalium (Potasium) yang dapat membantu melindungi jantung dari berbagai penyakit. Magnesium juga merupakan salah satu mineral yang sangat penting bagi kesehatan jantung karena dapat mencegah pembekuan dan penggumpalan darah dalam . Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukan bahwa konsumsi biji buah labu kuning ini dapat menurunkan kadar kolesterol LDL yaitu kadar Kolesterol yang sering kita sebut sebagai kolesterol Jahat.

4. Meningkat kualitas tidur
Triptofan (tryptophan) yang dikandung oleh buah labu kuning dapat bertindak sebagai stimulan tidur. Triptofan menghasilkan serotonin yaitu neurotransmitter yang dapat menenangkan pikiran kita sehingga dapat  membantu kita menjadi santai dan akhirnya tertidur.

5. Mengendalikan Diabetes
Kandungan Magnesium yang tinggi pada Biji Labu Kuning dapat membantu menurunkan kadar gula darah dalam tubuh kita. Dengan meningkatkan insulin dan mengurangi stres oksidatif di dalam tubuh, Labu Kuning dan bijinya ini dapat membantu mencegah diabetes tipe-2.

6. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Buah Labu Kuning yang mengandung Vitamin A terutama Beta-Karoten dan Vitamin C tinggi merupakan kombinasi nutrisi yang sangat cocok untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita. Kombinasi nutrisi ini dapat membantu melawan penyakit menular dan infeksi.
Karakteristik

1. BAGIAN TONGKOL DAN BIJI

Bagian ini merupakan bagian buah jagung. Bagian ini adalah bagian utama pada jagung, dimana bagian inilah hasil utama yang dipetik. Seperti yang kita kenal, bahwa morfologi jagung pada bagian tongkol ini diselimuti oleh dinding pericarp. Pericarp ini menempel dengan biji sehingga dapat melindungi biji jagung dengan baik.

Dalam biji jagung, ada bagian luar atau pericarp, bagian dalam atau endosperm, serta bagian lembaga atau embrio. Fungsi pericarp adalah menjaga embrio agar selalu cukup air, kemudian bagian endosperm ini berfungsi sebagai cadangan makanan pada jagung. Dimana ada kandungan pati sebanyak 90 % dan 10% kandungan zat yang lainnya (minyak, protein, dan mineral).

Sedangkan bagian embrio sendiri merupakan inti dari tanaman jagung ini. Dimana embrio ini akan menjadi cikal bakal terbentuknya biji yang bisa ditanam lagi untuk menjadi tanaman jagung baru.

2. BAGIAN BUNGA

Jagung juga mempunyai bagian bunga. Bunga yang memang berfungsi sebagai mahkota dari tumbuhan. Walaupun bagian bunga pada jagung tidak berwarna-warni atau semenarik bunga-bunga yang ada di kebun (seperti Bungan mawar atau bunga melati), tetapi keberadaan bunga jagung ini menjadi salah satu bagian yang penting.

Bagian morfologi jagung ini menjadi bagian yang penting, karena bunga inilah yang menjadi alat untuk penyerbukan jagung. Ada dua jenis bunga, yaitu bunga jantan dan bunga betina. Keduanya akan mengalami penyerbukan, hasilnya adalah berupa pati yang kemudian berkumpul menjadi tongkol jagung.

3. BAGIAN BATANG DAN DAUN

Batang menjadi bagian morfologi jagung yang berfungsi untuk menopang tubuh tanaman jagung. Bentuk dari batang tanaman jagung adalah tipis, berbuku-buku, beruas, dan bercabang-cabang. Ada 3 bagian yang ada pada batang, yakni bagian epidermis atau bagian kulit luar, bagian jaringan pembuluh dan bagian pusat batang.

Kemudian pada bagian daun jagung terdiri dari bagian helai daun, pelepah daun, serta bagian ligula. Daun jagung ini akan tumbuh di setiap ruas yang ada pada batang jagung.

4. SISTEM PERAKARAN

Karena tanaman jagung merupakan tanaman dikotil, maka akarnya pun dalam bentuk akar serabut. Dimana pada akar serabut jagung sendiri ada 3 bagian, yaitu akar adventif, akar penyangga dan akar seminal. Ketiga bagian akar tersebut memiliki fungsi sendiri-sendiri.

Bagian akar pertama yakni akar penyangga, yang berfungsi untuk membuat tanaman jagung tetap tegak dan juga untuk menyerap air dan zat hara. Kemudian pada akar adventif berfungsi untuk mengambil zat hara dan air dari dalam tanah. Sedangkan untuk akar seminal berfungsi untuk mengembangkan embrio.

Morfologi jagung tersebut adalah bagian-bagian detail pada tanaman jagung yang bisa kita pelajari. Sehingga kita menjadi lebih jelas tentang bagian-bagiaan jagung beserta fungsi dari setiap komponen yang ada pada jagung. Selain itu kita juga perlu mengenal klasifikasi dari tanaman jagung yang bermanfaat untuk memperlajari asal-usul serta berbagai jenis tanaman lain yang memiliki ciri khas yang sama.


Karakteristik

Jenis-Jenis Labu Kuning

Bentuk labu kuning bermacam-macam tergantung jenis dan varietasnya. Di Negara kita sudah terdapat beberapa jenis dan varietas labu kuning antara lain varietas lokal dan beberapa varietas introduksi dari beberapa negara seperti Taiwan dan Jepang. Varietas lokal yang sering ditanam oleh para petani dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel Jenis atau Varietas dari Labu Kuning Lokal

          Jenis/Varietas    
1.      Jenis Bokor atau cerme
·       Terdapat alur
·       Berbentuk bulat pipih
·       Batangnya bersulur panjang (3-5m)
·       Warna daging buah kuning dan tebal
·       Rasanya gurih dan manis
·       Berdaging halus dan padat
·       Beratnya dapat mencapai 4-5 kg atau lebih

2.      Jenis Kelenting

·       Buah berbentuk lonjong oval dan memanjang
·       Kulitnya berwarna kuning
·       Daging buah juga berwarna kuning
·       Beratnya dapat mencapai 2 -5kg/buah
·       Sulurnya panjang (3-5 m)
·       Masa panen antara 4,5-6 bulan

3.      Jenis Ular
·       Buahnya panjang ramping
·       Warna daging buah kuning
·       Beratnya 1-3 kg/buah
·       Beberapa jenis labu ular tertentu kadang-kadang buahnya kasar dan rasanya tidak enak
Selain jenis labu kuning dari lokal ada juga labu kuning yang diimpor dari negara-negara lain, dengan ciri khas labu kuning yang berbeda-beda, seperti pada Tabel berikut:

Jenis atau Varietas Labu Kuning Import dari Negara Lain
No     Jenis atau Varietas       Ciri-ciri
1.      Labu kuning Taiwan (early price, first taste, mukua, pride phoenix, mixta pangalo)    Buah berukuran kecil-kecil
·       Berat berkisar 1-2 kg/ buah
·       Rasa buah enak, padat, dan manis
·       Memiliki kadar air yang rendah
·       Warna buah kuning tajam dan menarik
·       Umur panen 90 hari

2.      Labu kuning Hai Je Pi (vegetable spaggety squash) Bentuk buah oval
·       Warna kulit putih susu
·       Warna daging buah muda adalah kuning muda
·       Warna daging buah tua adalah kuning tua

3.      Labu kuning Amerika  Tahan terhadap hama penyakit
Bersulur pendek

4.      Labu kuning Australia dan Jepang Daging buah muda terurai
·       Berat buah 1-2 kg
·       Ukuran buah besar

5.      Labu kuning Zapello dari Denmark         Termasuk jenis labu kuning bokor
·       Bentuk buah bulat
·       Warna kulit kuning
·       Ukuran bijinya kecil dari pada labu kuning lokal

6.      Labu kuning Kaboca dari Jepang (Melanoformis makino, Tetsukabuto, Ohgata tersumabuko, Miyoko)         Bentuk buah mungil, berat 2 kg/ buah
·       Kulitnya hijau berbecak kuning atau coklat muda
·       Daging buah berwarna kuning keemasan, halus, dan gempi
·       Rasanya manis



Asparagus
History

Menjadi salah satu jenis sayuran yang cukup prestisius karena sulit didapat dan berharga mahal, ternyata asparagus juga dikenal dunia sebagai tanaman sayuran dengan kelas yang tinggi. Fungsi medisinal asparagus adalah diuretikum (memperlancar pengeluaran air seni). Sejak jaman dulu di Eropa, asparagus dipakai sebagai diuretikum pada infeksi saluran kandung kemih. Zat aktif pada asparagus diantaranya; asparagin, rutin, inulin, asam amino.

Tanaman Asparagus berasal dari daratan Mediterania di Eropa Selatan dan pertama kali diperkenalkan oleh bangsa Romawi sejak 200 tahun sebelum masehi. Pada zaman kejayaan kerajaan Lois XIV (Tahun 1600-an) di Perancis, tanaman asparagus ditanam secara intensif dalam ruangan rumah kaca sebagai tanaman yang memiliki khasiat yang tinggi untuk kesehatan. Dari daratan Eropa perkembangan budidaya tanaman asparagus menyebar ke negeri Belanda dan Jerman, di dataran Amerika berkembang di Negara Amerika Serikat yaitu di Washington. Sedangkan di dataran Asia berkembang di negara China, Taiwan, Thailand, Korea, Jepang, Filipina dan Indonesia.

Asparagus termasuk dalam keluarga Liliaceae (bawang-bawangan), dimana terdapat banyak spesies diantaranya yang terkenal adalah Asparagus officinalis (sebagai sayuran), Asparagus plumosus, dan Asparagus spingeri (sebagai tanaman hias). Diantara spesies yang ada, Asparagus officinalis yang dikembangkan dan tersebar di seluruh dunia. Berdasarkan warna rebung yang dihasilkan, Asparagus dibedakan dalam tiga jenis, yaitu : Asparagus putih, Asparagus hijau dan Asparagus ungu.

Asparagus putih yang warna rebungnya putih karena dipanen saat masih tertimbun dalam tanah guludan. Rebung putih ini tubuhnya agak gemuk, dagingnya lebih berserat namun lunak dan segar. Harganya paling mahal karena penangannya harus tepat. Sedangkan asparagus hijau adalah asparagus yang palng populer di Indonesia. Asparagus hijau banyak ditanam pada dataran tinggi Jawa Timur (Batu–Malang) dan Jawa Barat (Puncak, Sukabumi). Rebung asparagus ini warna hijau karena batang sudah menyembul diatas guludan. Warna hijau muncul karena terbentuknya klorofil oleh adanya sinar matahari. Tubuhnya ramping, seperti mata tombak dengan ujung masih kompak (belum mekar), digigit lebih renyah rasanya manis namun agak sedikit pahit. Asparagus ungu memiliki ujung rebung yang berwarna ungu karena dipanen saat baru sedikit muncul diatas guludan sehingga warna batangnya putih dan sebagian ujungnya agak merah keunguan.


Nutrion

Asparagus merupakan sumber nutrisi seperti vitamin, mineral dan protein penting. Asparagus kaya akan vitamin A, B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B-6, folat, C, E (alfa-tokoferol) dan K (phylloquinone). Mineral dalam asparagus termasuk zat besi, kalsium, fosfor, magnesium, mangan, seng, selenium dan potasium. Asparagus sangat rendah kalori tanpa kolesterol dan juga rendah natrium. Sementara itu,  asparagus juga merupakan sumber sayuran yang kaya serat penting bagi tubuh.


Function

Homosistein: Kelimpahan vitamin B dalam asparagus membantu menjaga homosistein yang diproduksi dalam darah dalam tingkat yang sehat,  ketika asam amino (metionin) rusak dalam tubuh. Vitamin B terutama folat, B6 dan B12 sangat penting untuk mengubah homosistein menjadi sistein yang selanjutnya akan dikonversi kembali ke metionin sesuai siklus metilasi normal. Defisiensi vitamin B dalam tubuh dapat meningkatkan kadar homosistein dalam darah. Dibesarkan tingkat homosistein dapat menimbulkan ancaman bagi penyakit serius seperti kerusakan pembuluh darah, trombosis vena,  di mana pembekuan darah yang terjadi di pembuluh darah dan aterosklerosis yang lebih lanjut dapat menyebabkan gangguan jantung. Selain itu, vitamin B juga bertanggung jawab untuk metabolisme pati dan gula dalam tubuh dan membantu dalam menjaga kadar gula darah yang sehat.

 Kehamilan: Kandungan asam folat tinggi asparagus akan mengurangi bahaya berat badan lahir rendah dan cacat lahir pada janin selama kehamilan. Folat sangat penting untuk pertumbuhan saraf janin. Folat juga membantu dalam mengurangi komplikasi edema atau retensi air dalam jaringan tubuh karena efek diuretik.

Masalah Datang Bulan: Ekstrak Asparagus  efektif untuk meringankan kembung pra-menstruasi. Kehadiran nutrisi penting asparagus akan membantu untuk memerangi depresi, kelelahan dan mengurangi kram saat menstruasi. Asparagus juga membantu dalam mengendalikan kehilangan darah dan menjaga keseimbangan hormon saat menstruasi.

Kesuburan: Akar asparagus digunakan secara luas dalam terapi ayurveda(pengobatan tradisional India) dan terkenal dengan julukan shatavari , yang berarti  ‘perempuan yang memiliki 100 suami’. Shatavari memiliki sifat afrodisiak dan digunakan untuk mengatur hormon dan menyembuhkan gangguan fungsi reproduksi pria dan wanita. Asparagus juga memiliki sifat anti-kecemasan yang akan  membantu dalam menyembuhkan kelemahan fisik dan mental pada laki-laki. Hal ini juga membantu dalam meningkatkan l*b i do dan meningkatkan jumlah dan kualitas s p*r ma pada Pria. Pada perempuan, asparagus terbukti efektif dalam mengurangi sindrom menopause dan anemia. Obat Shatavari juga  telah dipercaya sebagai galactogogue, dan juga dihargai  untuk efektivitasnya dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI , serta  meningkatkan nafsu makan pada ibu menyusui. Studi penelitian yang dilakukan pada hewan telah menunjukkan efek positif  pada kelenjar susu dari subyek betina.

Karakteristik

BATANG
Asparagus memiliki batang dalam tanah (rizoma), yang akan menumbuhkan rebung. Sementara “batang” yang tampak di luar tanah merupakan tempat tumbuhnya cabang, ranting dan daun, tinggi tanaman hanya sekitar 1 m, dengan diameter batang hanya 1 cm.
DAUN
Daun Asparagus berbentuk jarum. Sepintas tanaman Asparagus penghasil rebung ini mirip dengan cemara.
BUAH
Asparagus berbuah buni berbentuk bulat dengan diameter 0,5 cm. Warna buah hijau ketika masih muda dan akan berubah menjadi cokelat kehitaman ketika telah tua. Buah masak ditandai dengan warna hitam serta lembeknya kulit buah dengan daging buahnya yang sangat tipis.
BIJI
Biji Asparagus berwarna hitam dengan kulit biji sangat keras.




0 Comments:

Post a Comment



By :
Free Blog Templates